Cerita Sex Pengalaman Saat ini Jadi Seorang Wanita Hiburan Yang Suka Mesum

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
52 views

Dinikahi dengan seorang pecinta olahraga ialah sebuah peruntungan buatku yang pecinta olahraga, hampir tiap hari saya dapat rasakan kepuasan setiap persetubuhan kami, tentu saja saya ketularan jadi pecinta olahraga. Suamiku ketika awal mula pernikahan benar-benar semangat ajakku olahraga khususnya angkat beban, jadi bukan hanya badan suamiku yang berotot dimana-mana, saya pada akhirnya dapat bertubuh yang kuanggan benar-benar seksi saat ini daripada saya saat sebelum menikah.

Film BokepTelat menikah memang sesuatu hal yang malu-maluin buatku, bukan saya tidak laris, tetapi saya terlampau pemilih. Suamiku lebih tua dua tahun dariku, ia bisa juga disebut telat menikah karena ber-wiraswasta. Saya takjub dengan suamiku yang gigih bekerja dari bawah dan tumbuhkan upayanya sampai jauh di atas mapan. Sesudah menikah, ia makin repot dalam tugas dan gagasan keuangannya untukku dan beberapa anak kami.
Untuk membalasnya kegigihannya bekerja, saya makin semangat untuk melipurnya dengan badanku. Dia paling sukai dengan bibirku yang tebal, bokongku yang membulat karena angkat beban, dan ke-2 susuku yang lebih besar yang setiap berduaan sering kali dia remas tanpa jemu. Saya selalu kenakan pakaian seksi tanpa dalaman setiap di dalam rumah, dan kerap tanpa celana dalam atau sekaligus tanpa beha tiap pergi jalanan dengan suamiku. Semata-mata untuk melipur suamiku.
Banyak sekali aktivitas seksual yang kami kerjakan dan umumnya ialah beberapa hal yang kinky dan makin jauh makin membuatku suka seks. Tetapi di sini saya tidak bercerita penjelajahan seks kami. Di sini saya khusus bercerita penjelajahanku sendiri. Yap, karena tingkah suamiku, saya jadi seorang nympho.

Di sisi kiri rumahku ada sebuah gang kecil yang menyambungkan gang rumah kami dengan gang ada di belakang rumah kami. Meskipun berperan sebagai penyambung, tetapi gang kecil itu cuma kadang-kadang dilalui orang. Ada seorang anak sma yang kerap melalui gang kecil tersebut. Namanya Toni.

“Hey Toni, kan telah kakak kasi tahu, jangan kerap melalui gang ini.” Kataku dari jendela samping rumah ke toni yang saya saksikan ia sedang jalan terburu-buru.

“eh, kakak. What’s up?” kata Toni, tetapi matanya tidak ke arah mataku, tetapi ke susuku. Ya sekarang ini saya kenakan dress hitam tali kecil dengan belahan dada rendah hingga susuku menyembul keluar, dan saya pun tidak kenakan beha sekarang ini. “wah, kakak membuat saya terkejut, kirain sang botak”

“jangan nyebut suami kakak dengan sang botak.” Kataku geram. “kamu untung ia kembali gak di dalam rumah. Ia kembali kerja,”

Kami mengenal telah dari saya berpindah ke rumah suamiku. Dan kami telah bersahabat lumayan baik, kami kerap narasi keduanya. Dan saat ini jadinyapun kami narasi ngalor ngidul.

“jadi ingat suatu hal ni.” Kataku. “jadi bagaimana dengan cewekmu yang saat ini? Sudah kecupan belum?”
“eh?… ehm. Malam pekan lalu saya cium dia…”
“waaaah…” kata ku.
“setelah itu saya diputusin. Sampai saat ini saya gak digubris.”
“whaaaatt!? Diputusin sesudah kecupan. Tentu kamu nyiumnya kacau. Memang kamu nyiumnya bagaimana?”
“yaa cium biasa seperti umumnya kecupanlah.”

Sekalian saya keluarkan 1/2 tubuhku hingga susuku tergantung bebas di luar jendela, saya lebih memajukan badanku ke toni. “tunjukin saya kamu nyiumnya bagaimana?” sekalian saya lebih memajukan bibirku.

“kakak ni bicara apaan sich, weeeee.”
“kamu kan sudah merasakan kecupan pertama. Atau kamu gak ingin ya nyium kakak?”

Dengan grogi toni dekatiku, dan mencium bibirku secara cepat tetapi cuma sesaat.

“patut, itu buruk sekali.” Kataku dengan gestur datar. “nyiumnya tuch seperti begini.”. kutarik kepala toni, dan saya lumat bibirnya yang halus, kusedot ke-2 iris bibirnya, dan kumainkan lidahku dalam mulutnya.
“demikian tuch, pakai lidah. Bibirnya dimainin . Jangan mengasal tempel.”

Kulanjutkan kecupanku kepadanya. Kulakukan lebih halus serta lebih basah . Tidak cuma kepalanya, tubuhnya sekarang saya dekap supaya makin intensif kecupan kami. Mengakibatkan tubuhku makin jauh keluar jendela. Dan kuhentikan kecupan kami.

“ini tidak bagus ton. Aku… ingin jatuh dari jendela. Tolong saya ton”
“bicara sich memang mudah. Sini saya tahan tubuh kakak.”

Ah! Ia meredam pas di ke-2 susuku. Segera toni menarik lagi tangannya.

“gapapa kok megang susuku, cepat angkat kakak.”

Dalam upayanya mengusung tubuhku, tangannya ikut juga meremas susuku. Kesannya nikmat sekali, susuku diremas orang selainnya suamiku. Karena belahannya rendah, pada akhirnya ke-2 susuku menyembul keluar.
Tetapi memang toni kurang kuat, mengusung saya saja ia tidak sanggup.

Terbelit di atas jendela dengan susu yang bergelantung bebas menyembul keluar, telah membuat memekku menjadi basah.

“ton, masuk melalui pintu dapur, ambil kakak dari belakang.”
“eh, ambil dari belakang?”

Saya sedikit ketawa saat toni buka pintu dapur, demikian ia di belakangku, ia tentu bisa menyaksikan bokong dan memekku yang mulus tanpa celana dalam. Saat telah di belakangku, bukanlah langsung tarik badanku, ia justru bengong.

“buruan ambil kakak.”
“eh, iya kak.”

Saat toni tarik badanku, ia menggenggam pinggulku. Makin memikat, bokongku melekat pas di kontolnya yang telah ngaceng tetapi tetap dalam celana. Demikian kuat melekat, kakiku mengait pinggul toni. Dia ambil tubuhku dan pada akhirnya saya kembali ke rumah dengan toni yang perlu jatuh terhimpit tubuhku.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Sedarah Lusi Namanya

Posisi kami serupa 69. Saya merayap undur dekatkan memekku kepada mukanya.

“kakak ngapain!?”
“ooh, menjadi ini ni yang nekan-nekan memek kakak?” kataku sekalian buka celana toni, dan tersembul keluar kontol toni yang tidak sebesar kontol suamiku tetapi memiliki bentuk lucu.

Itil V3
“nakal ya, kontolnya sudah ngaceng keras begini.”
“aduh, maaf kak…”

Tanpa izin langsung saya sepong kontolnya toni. Ia juga meracau tidak terang.

“kamu jilatin donk memek kakak. Sudah gatal ni.” Langsung saya lekatkan memekku di mulutnya. Dan lidah toni selekasnya main di memekku.

“aaaaaah!… ton, kamu memang gak pintar kecupan. Tetapi jilatanmu di memek jago sekali ton.” Lidah toni agresif meliuk di memek dan klitorisku. Sampai saya gelinjangan dan tidak kuat tidak untuk menyepong kontol toni. Jadilah kami 69 lumayan lama. Sampai pada akhirnya memekku makin gatal.

Saya tidak kuat dan mengundurkan diri semakin maju, menempatkan memekku di atas kontolnya, dan secara gampang saya masukan kontol itu ke memekku.

Aaaah, nikmat sekali. Kontol lain rupanya rasanya berbeda. Kesannya ngentotin kontol lain nikmat sekali. Berbeda kontol berbeda rasa.

“kak, gapapa kah kita ini?”
“gapapa sayang, suami kakak kan kembali kerja.”
“bukan itu kak, tapi…”
“gapapa ton. Kamu kan baru putus. Nih kakak kasi selingan untuk kamu.”

Makin cepat saya goyang naik-turunkan bokongku, makin ramai susuku bergetar-guncang.

“kak, saya ingin goyang.”
“percaya ton? Goyang saja.” Toni langsung menyikat memekku dengan agresif dan tidak karuan.
“aaah! Mari ton, goyang bisa lebih cepat ton. Nikmat sekali!”

PLAK! PLAK! PLAK!

Bunyi peraduan bokongku dan pinggul toni berlomba dengan suara desahan kami.
“sikat semakin dalam ton, mari. Semprot di saat memek kakak ton.”

“kak, saya nyampe…” pejuh toni bersebaran keluar di saat memekku, rasanya hangat. Meskipun saya belum orgasme, tetapi cukup untuk penyeling.

Saya biarkan kontolnya ada di saat memekku beberapa saat sekalian kami berciuman. Hal yang paling saya sukai ialah biarkan kontol yang barusan nyemprot di saat memekku sesaat sekalian berciuman.

“kak. Saya sukai kakak.” Kata toni mendadak.

“hehe, kamu nih ya belum senang .” Kataku sekalian mengocak kontolnya yang tegang. Selanjutnya saya membersihkan kontol toni memakai mulutku sampai toni juga gelinjangan.

“Sayaaang! Kamu di mana?” itu suara suamiku. Saya dan toni cemas. Dengan sekenanya saya atur dress-ku, dan kusuruh toni kabur melalui jendela.

“di dapur sayang!” kataku. Demikian toni musnah dari jendela, demikian suamiku ada dari depan,

Ups!Narasi Seks Saya Saat ini Jadi Seorang Nymphomania

Dinikahi dengan seorang pecinta olahraga ialah sebuah peruntungan buatku yang pecinta olahraga, hampir tiap hari saya dapat rasakan kepuasan setiap persetubuhan kami, tentu saja saya ketularan jadi pecinta olahraga. Suamiku ketika awal mula pernikahan benar-benar semangat ajakku olahraga khususnya angkat beban, jadi bukan hanya badan suamiku yang berotot dimana-mana, saya pada akhirnya dapat bertubuh yang kuanggan benar-benar seksi saat ini daripada saya saat sebelum menikah.
Nymphomania, narasi seks nymphomania, narasi seks ngentot, narasi seks nikmat, narasi seks seorang nymphomania, narasi seks ngewe dengan anak sma, narasi seks saya seorang nymphomania
Narasi Seks Nymphomania Telat menikah memang sesuatu hal yang malu-maluin buatku, bukan saya tidak laris, tetapi saya terlampau pemilih. Suamiku lebih tua dua tahun dariku, ia bisa juga disebut telat menikah karena ber-wiraswasta. Saya takjub dengan suamiku yang gigih bekerja dari bawah dan tumbuhkan upayanya sampai jauh di atas mapan. Sesudah menikah, ia makin repot dalam tugas dan gagasan keuangannya untukku dan beberapa anak kami.
Untuk membalasnya kegigihannya bekerja, saya makin semangat untuk melipurnya dengan badanku. Dia paling sukai dengan bibirku yang tebal, bokongku yang membulat karena angkat beban, dan ke-2 susuku yang lebih besar yang setiap berduaan sering kali dia remas tanpa jemu. Saya selalu kenakan pakaian seksi tanpa dalaman setiap di dalam rumah, dan kerap tanpa celana dalam atau sekaligus tanpa beha tiap pergi jalanan dengan suamiku. Semata-mata untuk melipur suamiku.
Banyak sekali aktivitas seksual yang kami kerjakan dan umumnya ialah beberapa hal yang kinky dan makin jauh makin membuatku suka seks. Tetapi di sini saya tidak bercerita penjelajahan seks kami. Di sini saya khusus bercerita penjelajahanku sendiri. Yap, karena tingkah suamiku, saya jadi seorang nympho.

Di sisi kiri rumahku ada sebuah gang kecil yang menyambungkan gang rumah kami dengan gang ada di belakang rumah kami. Meskipun berperan sebagai penyambung, tetapi gang kecil itu cuma kadang-kadang dilalui orang. Ada seorang anak sma yang kerap melalui gang kecil tersebut. Namanya Toni.

“Hey Toni, kan telah kakak kasi tahu, jangan kerap melalui gang ini.” Kataku dari jendela samping rumah ke toni yang saya saksikan ia sedang jalan terburu-buru.

“eh, kakak. What’s up?” kata Toni, tetapi matanya tidak ke arah mataku, tetapi ke susuku. Ya sekarang ini saya kenakan dress hitam tali kecil dengan belahan dada rendah hingga susuku menyembul keluar, dan saya pun tidak kenakan beha sekarang ini. “wah, kakak membuat saya terkejut, kirain sang botak”

“jangan nyebut suami kakak dengan sang botak.” Kataku geram. “kamu untung ia kembali gak di dalam rumah. Ia kembali kerja,”

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Kado Istimewa Dari Kakakku

Kami mengenal telah dari saya berpindah ke rumah suamiku. Dan kami telah bersahabat lumayan baik, kami kerap narasi keduanya. Dan saat ini jadinyapun kami narasi ngalor ngidul.

“jadi ingat suatu hal ni.” Kataku. “jadi bagaimana dengan cewekmu yang saat ini? Sudah kecupan belum?”
“eh?… ehm. Malam pekan lalu saya cium dia…”
“waaaah…” kata ku.
“setelah itu saya diputusin. Sampai saat ini saya gak digubris.”
“whaaaatt!? Diputusin sesudah kecupan. Tentu kamu nyiumnya kacau. Memang kamu nyiumnya bagaimana?”
“yaa cium biasa seperti umumnya kecupanlah.”

Sekalian saya keluarkan 1/2 tubuhku hingga susuku tergantung bebas di luar jendela, saya lebih memajukan badanku ke toni. “tunjukin saya kamu nyiumnya bagaimana?” sekalian saya lebih memajukan bibirku.

“kakak ni bicara apaan sich, weeeee.”
“kamu kan sudah merasakan kecupan pertama. Atau kamu gak ingin ya nyium kakak?”

Dengan grogi toni dekatiku, dan mencium bibirku secara cepat tetapi cuma sesaat.

“patut, itu buruk sekali.” Kataku dengan gestur datar. “nyiumnya tuch seperti begini.”. kutarik kepala toni, dan saya lumat bibirnya yang halus, kusedot ke-2 iris bibirnya, dan kumainkan lidahku dalam mulutnya.
“demikian tuch, pakai lidah. Bibirnya dimainin . Jangan mengasal tempel.”

Kulanjutkan kecupanku kepadanya. Kulakukan lebih halus serta lebih basah . Tidak cuma kepalanya, tubuhnya sekarang saya dekap supaya makin intensif kecupan kami. Mengakibatkan tubuhku makin jauh keluar jendela. Dan kuhentikan kecupan kami.

“ini tidak bagus ton. Aku… ingin jatuh dari jendela. Tolong saya ton”
“bicara sich memang mudah. Sini saya tahan tubuh kakak.”

Ah! Ia meredam pas di ke-2 susuku. Segera toni menarik lagi tangannya.

“gapapa kok megang susuku, cepat angkat kakak.”

Dalam upayanya mengusung tubuhku, tangannya ikut juga meremas susuku. Kesannya nikmat sekali, susuku diremas orang selainnya suamiku. Karena belahannya rendah, pada akhirnya ke-2 susuku menyembul keluar.
Tetapi memang toni kurang kuat, mengusung saya saja ia tidak sanggup.

Terbelit di atas jendela dengan susu yang bergelantung bebas menyembul keluar, telah membuat memekku menjadi basah.

“ton, masuk melalui pintu dapur, ambil kakak dari belakang.”
“eh, ambil dari belakang?”

Saya sedikit ketawa saat toni buka pintu dapur, demikian ia di belakangku, ia tentu bisa menyaksikan bokong dan memekku yang mulus tanpa celana dalam. Saat telah di belakangku, bukanlah langsung tarik badanku, ia justru bengong.

“buruan ambil kakak.”
“eh, iya kak.”

Saat toni tarik badanku, ia menggenggam pinggulku. Makin memikat, bokongku melekat pas di kontolnya yang telah ngaceng tetapi tetap dalam celana. Demikian kuat melekat, kakiku mengait pinggul toni. Dia ambil tubuhku dan pada akhirnya saya kembali ke rumah dengan toni yang perlu jatuh terhimpit tubuhku.

Posisi kami serupa 69. Saya merayap undur dekatkan memekku kepada mukanya.

“kakak ngapain!?”
“ooh, menjadi ini ni yang nekan-nekan memek kakak?” kataku sekalian buka celana toni, dan tersembul keluar kontol toni yang tidak sebesar kontol suamiku tetapi memiliki bentuk lucu.

Itil V3
“nakal ya, kontolnya sudah ngaceng keras begini.”
“aduh, maaf kak…”

Tanpa izin langsung saya sepong kontolnya toni. Ia juga meracau tidak terang.

“kamu jilatin donk memek kakak. Sudah gatal ni.” Langsung saya lekatkan memekku di mulutnya. Dan lidah toni selekasnya main di memekku.

“aaaaaah!… ton, kamu memang gak pintar kecupan. Tetapi jilatanmu di memek jago sekali ton.” Lidah toni agresif meliuk di memek dan klitorisku. Sampai saya gelinjangan dan tidak kuat tidak untuk menyepong kontol toni. Jadilah kami 69 lumayan lama. Sampai pada akhirnya memekku makin gatal.

Saya tidak kuat dan mengundurkan diri semakin maju, menempatkan memekku di atas kontolnya, dan secara gampang saya masukan kontol itu ke memekku.

Aaaah, nikmat sekali. Kontol lain rupanya rasanya berbeda. Kesannya ngentotin kontol lain nikmat sekali. Berbeda kontol berbeda rasa.

“kak, gapapa kah kita ini?”
“gapapa sayang, suami kakak kan kembali kerja.”
“bukan itu kak, tapi…”
“gapapa ton. Kamu kan baru putus. Nih kakak kasi selingan untuk kamu.”

Makin cepat saya goyang naik-turunkan bokongku, makin ramai susuku bergetar-guncang.

“kak, saya ingin goyang.”
“percaya ton? Goyang saja.” Toni langsung menyikat memekku dengan agresif dan tidak karuan.
“aaah! Mari ton, goyang bisa lebih cepat ton. Nikmat sekali!”

PLAK! PLAK! PLAK!

Bunyi peraduan bokongku dan pinggul toni berlomba dengan suara desahan kami.
“sikat semakin dalam ton, mari. Semprot di saat memek kakak ton.”

“kak, saya nyampe…” pejuh toni bersebaran keluar di saat memekku, rasanya hangat. Meskipun saya belum orgasme, tetapi cukup untuk penyeling.

Saya biarkan kontolnya ada di saat memekku beberapa saat sekalian kami berciuman. Hal yang paling saya sukai ialah biarkan kontol yang barusan nyemprot di saat memekku sesaat sekalian berciuman.

“kak. Saya sukai kakak.” Kata toni mendadak.

“hehe, kamu nih ya belum senang .” Kataku sekalian mengocak kontolnya yang tegang. Selanjutnya saya membersihkan kontol toni memakai mulutku sampai toni juga gelinjangan.

“Sayaaang! Kamu di mana?” itu suara suamiku. Saya dan toni cemas. Dengan sekenanya saya atur dress-ku, dan kusuruh toni kabur melalui jendela.

“di dapur sayang!” kataku. Demikian toni musnah dari jendela, demikian suamiku ada dari depan,

Ups!

Category: CERITA SEX
cersex ibu ibu cersex bibi cersex pijat cersex santri cersex ibu selingkuh cersex ibu binal

Related video