Sepanjang bekerja dengan pendampingKu itu, Saya kerap memerhatikan perilaku dan kondisi pendampingKu.
Mulai dari Ati menggunakan baju sampai langkah kerja dan bicara gadis tersebut. Memang Ati orangnya pintar berkawan dan kadangkala membuat lelaki yang berada di pabrik sukai kepadanya.
Cersex Mertua – Potongan badannya cukup gendut untuk gadis seukurannya. Tetapi langkah Ati kenakan pakaian memang lain dibanding gadis-gadis yang lain yang menggunakan kudung. Ati lebih suka memakai celana jeans yang ketat. Hal tersebut salah satunya yang membuatKu kerap melihati Ati. Saya selalu memerhatikan bokong Ati yang cukup montok, ditambah Ati mempunyai Payudara kecil yang malah smembuatKu makin jengkel karena gagasan yang kubuat selalu tidak berhasil.
Terbaru Ati ada di sebuah rumah kontrak disekitaran pabrik. Gadis itu tinggal sendiri di rumah kontrak itu. Jika bisa disebut, Ati cukup berani untuk tinggal sendiri, walau sebenarnya rumah kontrakannya ada di wilayah yang sepi dalam jarak antara rumah lumayan jauh. Terlebih-lebih jikamana saat kerja siang hari, Ati baru sampai di dalam rumah kontrakannya jam 11 malam, ketika situasi benar-benar sepi.
Malam itu, sepulangnya kerja Saya menyengaja menanti di pabrik sampai cukup sepi. Saya merencanakan akan pergi ke rumah kontrakannya Ati secara tiba-tiba dengan argumen ada suatu hal yang penting. Saya berpikir Ati tidak akan menampik. Saya merencanakan akan memaksakan gadis itu untuk layani gairah sexsKu dan kalaulah gadis itu berontak Saya telah merencanakan akan memerkosa gadis tersebut.
Sekitaran jam 11.30 malam Saya mulai bergerak ke arah arah rumah kontrak Ati. Ati waktu itu sudah ada di tempat tinggalnya. Sesudah menyaksikan sekitar dan merasa kondisi sepi. Saya mulai masuk pagar rumah dan mengetok pintu.
” Tok.. tok.tok…” Saya mulai mengetok pintu.
Pintu terbuka, dan betapa terkejutnya Ati menyaksikan kedatanganKu secara mendadak. Untung gadis itu sudah usai mandi dan tetap memakai kudungnya.
” Eh. Bapak.. Ati sampai terkejut… Ada apakah yach malam-malam ke sini ?” Ati menanyakan.
” Tidak, Ti. Saya ada kepentingan sesaat. Masalahnya ini penting. Dan harus usai esok pagi. Kurang lebih kamu tidak berkeberatan kan jika saya bicara sesaat dengan Ati !” Saya menjawab dengan tenang.
” Tidak apapun Pak, tetapi jangan semakin lama. Masalahnya sudah malam entar tidak sedap sama orang-lain, ya Pak yach…!”
” Iya, hanya sesaat ko. Paling 10 menit…Ok..!” JawabKu
Ati mempersilakan Saya untuk masuk. Demikian masuk ke Saya memerhatikan sekitar rumah tersebut. Ati mempersilakan Saya duduk di karpet.
” Sesaat Pak, Ati ke belakang dulu…!”Ati berbicara
” Iya tetapi tidak perlu repot, Saya khan hanya sesaat ko.!” Saya menyahut.
Saat Ati kembali, Saya memerhatikan gadis itu dari belakang. Waktu itu Ati mungkin lupa belum menggunakan Underwear hingga dari kembali sinar Saya menyaksikan lekuk-lekuk kaki gadis itu dimulai dari betis sampai pinggangnya. Saya makin melotot saat rupanya gadis itu menggunakan celana saat merah jambu yang pasti cukup kelihatan terang di mataKu. Tangkai kemaluanKu jadi mendadak jadi membesar dan gairah birahiKu makin bertambah.
Saya bergerak mengarah pintu dan perlahan-lahan mengamankan pintu itu dan masukkan kuncinya ke celanaKu. Aku juga mulai bergerak mengarah dapur secara perlahan supaya tidak kedengar oleh gadis tersebut. Masuk dapur Saya menyaksikan Ati sedang menyiapkan minum untukKu. Perlahan-lahan Saya mendekati Ati dari belakang dan secara mendadak Saya jam bahu Gadis tersebut. Karena dipukul mendadak Ati tidak bisa menghindari dan jatuh tidak sadar diri. Segera Saya merengkuh gadis itu supaya tidak jatuh.
Dengan cepat Kupangku gadis itu ke kamar dan merebahkan Ati yang telah tidak sadarkan diri di kasur tanpa dipan. Kemudian Saya kedapur dan minuman yang ingin disuguhi kepadaKu dan kembali lagi ke kamar. Sekalian atur napasKu yang ngos-ngosan karena tidak tahan. Tangan kananKu bergerak meraba-raba Payudara gadis tersebut. Awalnya perlahan-lahan tetapi lama-lama makin keras, bahkan juga ke-2 tanganKu dengan garang meremas-remas payudara Ati yang jika telentang terlihat rata.
Karena sangat kenikmatannya meremas Payudara Ati Saya lupa waktu yang telah memperlihatkan jam 12 malam. Karena takut gadis itu terjaga dari pingsannya. Segera Saya ambil tali plastic yang sudah Kupersiapkan. Aku juga mengikat tangan dan kaki Ati dan menyumpal mulut gadis itu dengan celana dalam Ati yang berada di almari. Mendadak Ati terjaga dan buka mata.
” eeeh…eh…” Erangnya rasakan sakit karena pukulanKu.
Ati terkejut karena ia tidak bisa bicara dan ke-2 tangan dan kakinya terlilit. Serta lebih terkejut saat di hadapannya menyaksikan Atasannya ketawa terkekeh-kekeh melihat Ati yang tidak memiliki daya.
” Rasain dech lu, karena itu menjadi cewek jangan tinggi hati . Maka saja terpaksa Saya kerjain dech.?” Saya bicara.
” Terpaksa, malam hari ini kamu harus dapat memberikan kepuasan Saya, Atasanmu.”..
Ati makin takut karena ia tahu apakah yang bisa terjadi pada dianya. Ia akan disetubuhi oleh atasannya sendiri. Ia cuma menangis tanpa suara yang terang karena mulutnya disumbat. Dan mendadak di depan Ati, Saya mulai buka bajuKu sampai telanjang. Tangkai kemaluanKu telah berdiri semenjak Saya masuk rumah Ati. Ati cuma bias tutup mata tidak ingin menyaksikan panorama di depannya.
Saya bergerak dekati Ati dan buka sumpalan pada mulut Ati. Belum berteriak, mulut Ati mendadak Kusumpali dengan tangkai kemaluanKu yang telah menegang dan membuat Gadis itu terselak. Tetapi tidak dapat melakukan perbuatan apapun karena Saya menggenggam kepala gadis tersebut. Rasa mual membuat Ati nyaris muntah dan berusaha melepas kemaluanKu di mulutnya. Saya gerak-gerakkan kontolKu di mulut gadis tersebut. Sepanjang sepuluh menit Saya jejali mulut gadis itu dengan tangkai kemaluanKu. Dan mendadak Kukeluarkan kemaluanKu dari mulut gadis tersebut. Ati coba berteriak tetapi Saya segera membungkam mulut Ati dan berbicara.
” Diem lu, jangan berteriak atau Saya bunuh kamu?”
Itil V3
Sekalian tempelkan pisau dapur yang kebenaran ada di atas meja. Ati termenung karena takut ancamanKu. Dan cuma dapat menangis sampai gadis itu kecapekan dan lemas. Menyaksikan Ati tidak memiliki daya. Saya buka ikatan pada gadis tersebut. Dan tanpa perlawanan yang bermakna Saya membuka baju Ati satu-satu hingg badan Ati telanjang bundar. Saya cuma tinggalkan kudung kepala gadis itu di kepalanya. Badan polos Ati di mataKu kelihatan benar-benar cantik. Tidak berhenti-hentinya Saya menyaksikan dan berguman.
” Badan cantik…. Cantik sekali…. baru ini kali Saya menyaksikan badan seindah ini !”
Di hadapanKu Ati cuma menangis perlahan karena kondisi badannya sudah kurang kuat. Gadis itu kelihatan lucu dengan kudungnya. Dan Saya benar-benar sukai menyaksikan badan telanjang Ati dengan kepala yang tetap menggunakan kudung, membuatKu makin terangsang.
” Gile Ti, memekmu itu lo….bulu-bulunya tipis tetapi waduh…..?” gumamKu
Saya bergerak dan langkahi Ati dengan ke-2 kakiKu ada di atas tubuh Ati. Kududuki perut Ati dan mendadak ke-2 tanganKu meremas-remas Payudara gadis tersebut. Ati menjerit-jerit saat Saya memijat-mijat putting susunya. Menyaksikan Ati berteriak, segera Saya membungkam dan berbicara, “Lubias diem ngga…!?”.
Ati termenung takut akan ancamanKu. Saya berdiri dan mengarah ke ruangan tamu. Saya ambil suatu hal dari kantongKu. Sebuah camera digital.
” Saat ini Ati harus dipotret dahulu yach buat kenangan..”.
Saya mulai memfoto Ati yang telah telanjang dari beragam posisi.
Usai itu Saya simpan lagi cameranya. Mungkin sekitaran 50 photo Kujeppret. RencanaKu photo itu akan kugunakan untuk menakut-nakuti gadis itu dan sebagai koleksi spesialku.
Saya mulai dekati Ati kembali. Tangkai kemaluanKu telah menjadi kecil
karena kelamaan.
” Saat ini, Lu harus nyobain kontolKu ini…pasti nikmat.?” Saya berbicara.
” jangaaaaaan pak…jangaaaaaaaan ? Ati memelas.
Tetapi Saya tidak perduli dengan perkataan gadis tersebut. Dan sesudah jongkok di atas kasur depan Ati, Saya angkat paha Ati dan melebarkannya. KepalaKu merunduk memerhatikan memek Ati yang banyak bulu-bulu tipis. KepalaKu bergerak dan mulutKu mulai menjilat-jilati memek gadis tersebut. Ati tersengal-sengal rasakan kemaluannya ada yang menjilat-jilati. Cuma suara erangan gadis hanya itu yang didengar. Sementara mulutKu menjilat-jilati memek Ati, tanganKu mengarah ke atas dan memijat-mijat payudara Ati dan permainkan putting susu gadis tersebut.. Ati menggelinjang di antara sakit, geli dan takut.
Mendadak Ati mengusung pinggulnya dan menurun. Ternyata Gadis itu sudah orgasme. Dari vagina gadis itu keluar cairan. Saat menyaksikan bibir vagina gadis itu sudah basah, segera Saya tujukan kontolKu yang sudah menegang dan mendekatkannya ke lubang vagina gadis tersebut. Sekalian menggenggam pinggul gadis itu, Saya gerakkan pinggulKu, dan ” hup…”
Meskipun dengan kerja keras pada akhirnya kontolKu masuk ambles ke lubang memek Ati.
Ati menjerit kesakitan. Kurasakan KontolKu hangat dan terasanya ada yang memijat-mijat. Saya mulai mengerakkan kontolKu mundur-maju. TanganKu menggenggam bahu gadis itu sedang mulutKu menciumi putting susu Gadis tersebut. Ati mendesah-desah, membuatKu makin bernafsu dan kuganti permainanKu. Kubalikkan badan Ati. Dan menempatkan badan telanjang gadis itu ibarat Anjing. Dari belakang kembali Kuhujamkan kontolKu ke lubang memek gadis tersebut. PergerakanKu makin cepat.
Ke-2 tanganKu makin kasar meremas-remas susu gadis tersebut. Ati makin mengerang-ngerang kesakitan. Tetapi Saya tidak perduli. Terus Saya maju undurkan pinggulnya secara cepat. Hingga kemudian badanKu melafalkanng dan menyemprot spermaKu di vagina gadis tersebut. Sesudah diam sejumlah waktu biarkan kontolKu tertancap di lubang vagina Ati. Saya bebaskan kontolKu dan mengubah badan Ati dan mengusung kepala gadis itu dan memaksakan Ati menjilat-jilati kontolKu yang basah oleh sperma dan darah. Sesudah usai dan merasa senang, Saya kenakan lagi bajuKu. Biarkan badan Ati telanjang lemas. Kemudian Saya bergerak dekati Ati yang tetap tersedu-sedu.
” Sudah dahulu yach, lain waktu kembali saja..”
” Awas jangan katakan siapa saja atau fotomu ini akan saya sebar di pabrik.. Agar seseorang tahu badan kamu yang cantik ini..”
” Jadi diam dan jangan beritahukan seseorang. ”
Merasa Ati tidak akan menantang. Saat sebelum tinggalkan gadis itu Kukecup bibir gadis tersebut. Dan berbicara.
” Saya pulang dahulu sayang dan terima kasih, lain waktu Saya tiba kembali he.he.he…”
Saya pergi tinggalkan Ati yang masih tetap menangis. Kurang lebih, sepanjang setahun bekerja di pabrik itu, Saya selalu memaksakan Ati lakukan jalinan seks denganKu sepanjang 25 kali. Hingga kemudian Saya keluar perusahaan tersebut..