Cerita Sex Keperawaananku Di Rengut Oleh 4 Penjahat Tersadis Saat Malam Pertama Pengantin Baru Part 1

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
94 views

Sesuatu malam, ada gerombolan penjahat sejumlah enam orang tiba ke rumah Tono dan Denita. Mereka terbagi dalam 5 lelaki dan seorang wanita. Mereka sukses melumpuhkan Tono dan menarik Denita. Denita sebelumnya sempat menantang, tetapi salah satunya penjahat itu menjambak rambut panjang Denita dan memukul perutnya hingga Denita tergeletak kesakitan; Denita lantas ditampar dan diikat di tempat tidur dengan tetap memakai gaun tidurnya dan mereka memukuliTono dimuka Denita.

Cersex Mertua – Denita yang sadar jika dia tidak dapat menantang beberapa penjahat itu cuma dapat pasrah, dia masih shock saat dipukul barusan. Denita meminta pada beberapa penjahat itu tidak untuk menyakitiTono, tetapi dia malah diketawai karena membuat perlindungan Tono.
Beberapa penjahat itu mulai tertarik menyaksikan muka Denita yang cukup elok dan keseksian badan Denita yang kenakan gaun tidurnya tersebut. Mereka takjub menyaksikan keberanian Denita. Beberapa penjahat tersebut lantas mulai cari beberapa barang bernilai, tetapi mereka tidak temukan apapun itu. Penjahat wanita itu temukan gaun pengantin Denita dan cincin kawinTono dan Denita. Dia lantas temukan sebuah gagasan, dan dia lantas beritahukan gagasannya itu pada beberapa temannya. Ke-5 penjahat lelaki itu sepakat pada gagasan wanita tersebut.
Wanita tersebut lantas bawa Denita ke kamarnya, dan memberikan ancaman akan membunuh Tono jika Denita tidak mengikuti tekadnya. Wanita tersebut lantas menelanjangi Denita dan bawa cewek itu ke kamar mandi. Denita lantas dimandikan oleh wanita itu, rambutnya dicuci dan badannya dikasih aroma, hingga badan Denita pancarkan wewangian yang sangat harum. Wanita itu cukur rambut di kewanitaan Denita sampai bersih. Denita lantas dipaksakan minum air mentah sekitar dua gayung penuh oleh wanita itu hingga Denita merasa cukup pusing karena perutnya kembung.
Sesudah usai mandi, wanita itu merias Denita secantik mungkin. Dia lantas menggunakankan celana dalam yang baru, stoking, sarung tangan, dan gaun pengantin punya Denita komplet dengan rok petticoat supaya rok gaunnya terlihat merekah ke Denita, hingga Denita betul-betul seperti terlihat pengantin wanita yang akan menikah. Wanita itu memerintah Denita supaya berkepribadian sama seperti yang dia perintahkan. Saat dipengantinkan, wanita itu mengetahui jika Denita sedang dalam saat subur saat menyaksikan bintik di pembalut wanita dan celana dalam yang pernah digunakan Denita.
Dalam pada itu, beberapa penjahat lelaki itu menahan Tono di atas sofa ruangan tamu untuk menanti Denita. Mereka menghina dan memukul Tono di atas sofa tersebut. Sampai Tono bonyok tidak memiliki daya.
Selang beberapa saat, pintu kamar Denita terbuka dan keluarlah wanita itu dan Denita yang telah dipengantinkan. Tono dan beberapa penjahat itu kagum menyaksikan kecantikan Denita. Denita kenakan gaun pengantinnya yang bertipe braless dengan rok petticoat sebagai rok dalam hingga rok gaunnya terlihat merekah dan gaun itu berbuntut panjang, rok gaun Denita dihias pita-pita yang terikat hingga rok itu terlihat berlapis-lapis. Rambut Denita yang hitam panjang didiamkan terurai, dan dihias tudung kepala sutra. Mahkota bunga warna putih yang digunakan di kepala Denita menambahkan kecantikan Denita. Bibir dan kelopak mata Denita warna pink.
Denita menggunakanstocking putih, sarung tangan warna putih, dan sepatu hak tinggi warna putih. Dengan gaun mode braless itu, dada Denita yang memiliki ukuran 34 B kelihatan mencolok, dan badannya memperlihatkan kesan-kesan seksi karena gaun itu cukup ketat untuk Denita. Gaun itu semakin terlihat cocok dengan kulit Denita yang putih mulus karena Denita tetap adalah turunanChinese. Beberapa penjahat itu berunding sesaat, lantas mereka mengikat Tono erat-erat, dan bawa Tono ke kamar. Tono lantas didudukkan di atas bangku sofa yang mereka alihkan dari ruangan tamu di dalam kamar tersebut.
Dalam pada itu, Denita digunakan celemek putih berenda oleh beberapa penjahat itu, dan diminta mengolah makanan untuk beberapa penjahat tersebut. Denita lantas mengolah makanan untuk beberapa penjahat itu dengan dipantau oleh wanita tersebut. Waktu mengolah, Denita kerap kentut, wanita itu mengetahui jika Denita akan bab. Denita lantas menyajikan masakannya ke beberapa penjahat tersebut. Waktu menyajikan makanan, wanita itu menepuk bokong Denita dan Denita langsung kentut. Muka Denita memeras karena malu. Beberapa penjahat itu memerintah Denita untuk menari dan menyanyi untuk melipur mereka saat makan sebagai hukuman karena dia kentut. Denita dipaksakan menyanyikan lagu dangdut untuk menemani tariannya. Denita dipaksakan bergoyang hingga lekuk badannya bisa dipertontonkan di depan beberapa lelaki tersebut. Beberapa penjahat itu sangat menyenangi makanan yang dihidangkan Denita karena Denita memang mengusai mengolah, ditambah mereka dapat dengar suara merdu Denita sekalian melihat tarian Denita yang gemulai. Sesudah usai makan, beberapa penjahat tersebut lantas memerintah Denita menjilat-jilati piring sisa makanan mereka seperti satu ekor anjing. Wanita itu berbisik memberikan perintah pada Denita. Denita sebelumnya sempat menampik perintah wanita itu, tetapi dia mau tak mau mengikuti perintah wanita itu sesudah dia diintimidasi lagi.
Denita selanjutnya dibawa ke toilet oleh beberapa penjahat tersebut. Denita lantas mengikuti perintah wanita itu untuk berkepribadian sama seperti yang dia perintahkan. Denita menungging, lantas menarik rok gaunnya keatas sampai celana dalamnya yang warna putih berenda kelihatan. Beberapa penjahat itu bersiul menyaksikan bokong dan paha mulus Denita yang tetap dibalutstocking putih tersebut.
Wanita itu selanjutnya membagikan undian ke beberapa penjahat itu untuk mengundi badan Denita. Badan Denita dipisah jadi 4 anggota badan yang diundi melalui selembar kertas untuk tentukan hak masing-masing beberapa penjahat itu atas badan Denita. Penjahat pertama memenangi memek Denita, sekalian keperawanan pengantin tersebut. penjahat ke-2 mengambil kertas tertulis vagina Denita, tetapi dia terlihat kecewa karena keperawanan Denita telah diantri lebih dulu oleh partnernya, apalagi pandangannya dari barusan tertuju ke bokong montok pengantin elok yang menungging itu, seakan tidak sabaran ingin memperawani lubang dubur Denita yang belum tersentuh lelaki. Penjahat ke-3 terlihat cukup senang saat memperoleh mulut dan bibir Denita yang imut itu, di mana dia akan dilayani service oral dari bibir pink si pengantin.
Penjahat ke-4 tidak demikian suka saat memperoleh lubang bokong Denita, dia merasakan tidak suka jika harus bercinta dengan lubang bokong pengantin tersebut. Apalagi ingat Denita kentut saat mereka makan, dia justru merasa semakin jijik dengan gadis tersebut. Dia percaya lubang bokong gadis itu tentu disanggupi kotoran yang kotor, dan sudah pasti, dia tidak ingin terserang penyakit karena kuman-kuman kotoran Denita dalam duburnya. Tetapi, penjahat ke-2 tawarkan untuk menggantikan porsi mereka dengan imbalan Rp. 15.000 pada partnernya tersebut. meskipun berkeberatan, penjahat ke-4 itu terima penawaran temannya tersebut. Denita terheran dan merasa sangat terhina saat mengetahui keperawanan duburnya dipandang cuma Rp. 15.000, bahkan juga lebih rendah dari ongkos sewa pelacur sepanjang malam.
Penjahat paling akhir yang memiliki badan terbesar mendapatkan “kehormatan” untuk meniduri Denita sepuas hatinya pada bagian mana saja yang dia ingin karena penjahat itu nampaknya ialah pimpinan segerombolan tersebut.
Denita kaget saat salah satunya penjahat yang “beli” bokongnya di undian itu mendadak mengelus dan meremas bokongnya yang seksi sekalian memikat jika Denita elok, tetapi dia ‘nakal’ karena menantang mereka dan kentut saat mereka makan. Muka Denita memeras karena malu dan geram, ingin rasanya dia menampar penjahat yang kurang ajar itu, tetapi dia tidak memiliki daya karena mereka tentu makin akan melakukan perbuatan jelek pada Tono dan dianya.
Penjahat tersebut lantas merosotkan celana dalam Denita sampai lepas, hingga bokong dan kewanitaan Denita kelihatan terang. Denita dipaksakan memperlebar kakinya dan menungging di jamban, tangan Denita diminta menggenggam jamban tersebut. Denita mulai dibuat malu oleh penjahat itu, penjahat tersebut lantas menanyakan pada Denita apa Denita akan bab. Denita yang malu menggelengkan kepala, tetapi penjahat itu menjelaskan jika dia tidak yakin. Penjahat itu menyingkapkan lagi rok gaun Denita sampai bokong Denita terlihat kembali terang, dia lantas mencekram ke-2 bongkahan bokong Denita dan menariknya ke bersimpangan hingga lubang bokong Denita kelihatan. Tanpa merasa jijik, dilelepkannya hidungnya ke lubang bokong itu dan diendusinya lubang kotoran Denita. Denita merasa geli saat embusan napas lelaki itu sapu lubang terlarangnya itu, apalagi kumis lebat lelaki itu mengelitik bokongnya.
Sesudah senang mengendusi bokong Denita, penjahat itu menghina Denita dengan menjelaskan jika dia menghirup bau kotoran cewek tersebut. Penjahat tersebut lantas ambil dua batang cotton buds. Salah satunya cotton buds itu dilesakkannya di dalam lubang bokong Denita, hingga Denita melafalkanng kaget sebentar. Penjahat tersebut lantas mengorek bokong Denita dengan cotton buds itu sepanjang beberapa menit dan mendadak menarik cotton buds itu keluar bokong Denita hingga Denita meringis. Kapas cotton buds yang semula warna putih itu sekarang warna kuning kecoklat-coklatan karena kotoran Denita. Denita malu sekali saat dipaksakan menyaksikan cotton buds yang telah dilapis oleh kotorannya tersebut. Penjahat itu sempat memukuli bokong Denita sebagai hukuman karena Denita kentut hingga ke-2 belahan bokong Denita yang semula putih mulus sekarang warna pink kemerahan karena dipukul.
Denita lantas dipaksakan duduk di jamban, sedangkan wanita itu menarik rok Denita keatas, dan menarik ke-2 tungkai kaki Denita ke yang bersimpangan hingga kewanitaan Denita kelihatan terang karena Denita ada dalam posisi mengangkang. Wanita tersebut lantas memerintah Denita untuk bab di depan mereka. Denita kaget dengar perintah wanita itu, khususnya saat wanita itu menjelaskan jika penjahat lelaki yang memenangi bokong Denita di undian akan membersihkan bokong Denita sesudah Denita bab. Denita lantas bersandiwara sedang pada kondisi tidak mau bab, tetapi beberapa penjahat lelaki itu memberikan ancaman Denita jika Denita tidak bab, karena itu Tono mereka akan bunuh. Denita mau tak mau mengikuti perintah beberapa penjahat itu untuk bab, tetapi Denita meminta pada beberapa penjahat itu supaya mereka tidak sakiti Tono.
Muka Denita memeras karena malu saat beberapa penjahat itu melihat dianya bab. Denita mendesah sesaat, lantas kentut dengan keras. Sesaat selanjutnya, kotoran Denita berguguran dari bokongnya. Beberapa penjahat itu tutup hidung mereka karena berbau kotoran Denita, tetapi mereka terangsang menyaksikan Denita yang elok sedang bab dengan kenakan gaun pengantinnya. Denita sendiri merasa sangat malu, baru ini kali sepanjang umurnya dia bab sekalian dilihat pria, apalagi mata mereka terlihat lebih tertuju menyaksikan ke selangkangannya. Denita menyaksikan sisi kejantanan beberapa penjahat itu terlihat menegang saat menyaksikannya bab. Tidak berbeda jauh dengan beberapa penjahat lelaki itu, wanita itu terus menyaksikan dan memperhatikan vagina Denita, dia tersenyum saat menyaksikan Denita sedikit kencing saat bab.
Sesudah usai membuang air besar; sama sesuai perintah wanita itu, Denita lantas minta penjahat lelaki yang memenangi bokongnya untuk membersihkan bokongnya. Penjahat lelaki tersebut lantas bersihkan bokong Denita, Denita merasa malu saat jemari penjahat itu sentuh dan membersihkan lubang bokongnya sama air. Tetapi Denita terasa nyaman karena penjahat itu bersihkan bokongnya secara halus, khususnya saat sentuh lubang bokong Denita. Sesudah bokongnya usai dibikin bersih, Denita dipaksakan mengucapkan terima kasih ke penjahat tersebut.
Denita lantas dikasih opsi oleh beberapa penjahat itu untuk menikah umum dan bercinta sama mereka, atau melihat Tono dibunuh. Dengan berat hati, Denita memutuskan untuk mempertaruhkan dianya. Denita tidak dibolehkan menggunakan celana dalam oleh ke-5 penjahat itu, agar dia siap bercinta sama mereka.
Denita dan beberapa penjahat tersebut lantas kembali lagi ke kamar. Sesampai di dalam kamar, Wanita tersebut lantas berdiri ada di belakang sebuah meja yang jadi seperti altar oleh beberapa penjahat tersebut. Denita lantas bergandengan dengan salah satunya penjahat itu, dan mereka jalan ke arah ‘altar’ tersebut. Setelah tiba di altar, mereka berbuat tidak etis Denita yang kenakan gaun pengantin secara bersandiwara melangsungkan upacara pernikahan. Denita dan penjahat tersebut lantas berlutut di muka altar bikinan tersebut. Denita ucapkan sumpah setianya ke penjahat itu dan mengaku kekuasaan penjahat itu atas dianya, tetapi penjahat itu berbuat tidak etis Denita dengan menampik mengaku Denita sebagai istrinya, dan mengaku sebagai penghibur. Penjahat itu menyangkutkan tali merah di ibu jari Denita sebagai ‘cincin kawin’. Denita tidak bisa banyak berbuat supaya Tono selamat.
Tono yang tidak paham jika Denita dipaksakan menikah oleh wanita itu berteriak keras, tetapi mulutnya disumpal pembalut wanita sisa Denita oleh beberapa penjahat tersebut. Wanita tersebut lantas memantau Tono. Denita ‘menjual’ dianya sebagai penghibur ke beberapa penjahat itu satu-satu di ‘pernikahan’ tersebut. Denita mengaku lima orang lelaki sebagai suaminya malam itu, tetapi dia sebelumnya tidak pernah dipandang seperti istri oleh mereka. Semua jemari pada tangan kanan Denita dipasang tali merah tersebut. Denita ‘menikah’ saat umurnya baru 20 tahun.
Sesudah pernikahan itu, Denita lantas melakukan ‘kewajibannya’ sebagai seorang istri dari beberapa penjahat tersebut. Denita berlutut di tempat tidur, ke-2 pahanya dibuka lebar-lebar. Denita lantas menunggingkan bokongnya, siap untuk bercinta. Denita menitikkan air mata hadapi tindakan beberapa ‘suaminya’. Wanita itu bawa sebuah camera yang dia peroleh dari almari Denita dan siap mendokumentasikan malam tersebut. Sekalian dilihat oleh Tono yang terlilit dimuka tempat tidur, dagu lancip Denita ditegadahkan ke muka salah satunya penjahat itu dan bibir imut Denita di cium oleh penjahat yang mendapatkan undian untuk mendapat mulutnya, Denita merasa agak aneh karena dia berciuman untuk pertamanya kali. Penjahat pertama itu memaksakan masukkan lidahnya ke dalam mulut Denita, Denita cuma dapat pasrah meredam rasa geli saat lidah penjahat itu menggerayangi mulutnya. Penjahat itu merengkuh badan Denita dengan kuat, tangannya dilingkarkan ke pinggul Denita sekalian kadang-kadang meremas bokong Denita. Penjahat itu nampaknya berusaha mengisap ludah Denita sekalian menjilat-jilati gigi dan lidah Denita untuk menggairahkan Denita.
Episode berciuman itu membuat beberapa penjahat lainnya terangsang, penjahat yang melepaskan celana dalam Denita lantas membuka rok gaun Denita, mereka menyaksikan kewanitaan Denita cukup lembab, pertanda jika Denita terangsang. Penjahat selanjutnya lantas tiduran di bawah selangkangan Denita dan selekasnya menjilat-jilati kewanitaan Denita. Denita kaget saat merasa kewanitaannya dijilati, tetapi dia tidak dapat menantang karena tangannya dipiting oleh penjahat yang berciuman dengannya. Denita cuma dapat meronta saat dia rasakan kesan yang aneh di kewanitaannya, kesan yang baru pertama kalinya dia rasa sebagai seorang wanita. Denita berusaha mengatupkan pahanya, tetapi penjahat itu menarik ke-2 tungkai pahanya mengarah yang bersimpangan, dan menekan paha Denita.
Denita tidak sanggup menantang tenaga penjahat itu, apalagi penjahat itu cukup kekar gagah. Lama-lama Denita makin terangsang hingga kewanitaannya makin banyak keluarkan cairan cintanya, membuat penjahat yang menjilat-jilati kewanitaannya sekarang mulai mengisap cairan cintanya. Penjahat itu kadang-kadang menjilat klitoris Denita, hingga Denita makin menggeliat kegelian. Denita pun tidak kembali berusaha mengatupkan pahanya, karena tenaganya mulai habis karena kesan yang dia terima di mulut dan kewanitaannya. Usaha ke-2 penjahat itu pada akhirnya berhasil; sesudah sejumlah lama berciuman dan dijilati, Denita mulai terangsang karena ketrampilan berciuman dan jilatan beberapa penjahat tersebut. Denita lantas menjulurkan lidahnya dan memulai mainkan lidahnya dengan lidah penjahat itu, Denita terima ludah yang dituang penjahat itu ke mulutnya dan menelan ludah tersebut. Denita dan penjahat tersebut lantas mulai sama-sama mengulum bibir mereka.
Denita merasa malu sekali saat beberapa penjahat yang menanti gantian menerangkan ke Tono jika Denita sedang terangsang dan memperlihatkan kewanitaan Denita yang makin banyak keluarkan cairan sebagai bukti. Meskipun Tono berusaha tidak dengar, Denita masih tetap merasa malu sekali, Dia semestinya kenakan gaun pengantinnya saat menikah dengan Tono, tetapi sekarang dia justru terangsang dan bercinta sama pria lain di depan Tono sekalian kenakan gaun pengantinnya. Tono sendiri mulai terangsang, kemaluannya kelihatan menegang karena baru pertamanya kali dia menyaksikan kewanitaan Denita sesudah demikian lama mereka pacaran dan tinggal bersama-sama.
Sesudah merasa cukup memberi Denita ‘pemanasan’, penjahat yang mengisap cairan kewanitaan Denita stop. Dia lantas memberikan kode pada temannya yang berciuman dengan Denita. Penjahat itu mengganggukkan kepalanya dan stop mencium bibir Denita. Denita lantas dipaksakan belutut dengan paha yang lebar terbuka di depan Tono, penjahat yang mengisap cairan kewanitaan Denita lantas melepaskan celana dan celana dalamnya. Tono dan Denita dapat menyaksikan kemaluan pria itu yang telah menegang, dan benjolan uratnya kelihatan terang, apalagi ukuran lumayan besar, sekitaran 17 cm. Penjahat tersebut lantas tiduran di bawah badan Denita, dia atur posisi kemaluannya yang telah menegang supaya pas di bawah kewanitaan Denita hingga posisi mereka sekarang jadi ‘woman on top’. Dua dari 3 penjahat yang masih belum mendapatkan peluang untuk bercinta dengan Denita lantas menggenggam rok gaun Denita di arah yang bersimpangan, dan menarik petticoat dan rok gaun Denita keatas hingga kewanitaan Denita dan kemaluan penjahat itu kelihatan terang oleh Tono.
Wanita tersebut lantas memerintah Denita turunkan pinggulnya. Denita yang mengetahui apa yang hendak terjadi berusaha menampik, tetapi wanita itu keluarkan pisau dari kantongnya dan mengacung pisau itu ke leher Tono. Denita tidak bisa menampik kembali. Wanita itu memerintah Tono menyaksikan episode terenggutnya keperawanan Denita. Denita mulai turunkan pinggulnya dengan perlahan, dia dapat rasakan kemaluan penjahat itu di mulut kewanitaannya. Sekalian tutup mata, Denita terus meneruskan turunkan pinggulnya perlahan-lahan. Karena tidak sabar, salah satunya penjahat itu menggenggam pinggul Denita dan menurunkannya secara cepat, saat itu juga itu kemaluan penjahat itu menusuk vagina Denita. Denita menjerit kesakitan karena keperawanannya direnggut, apalagi ukuran penis itu demikian besar, hingga cuma masuk beberapa di kewanitaannya meskipun kewanitaannya telah basah oleh cairan cintanya dan ludah penjahat tadi menjilat-jilati memeknya tersebut. Penjahat itu mendesah senang, dia dapat rasakan hangatnya lubang kewanitaan Denita dan vagina Denita yang sempit karena baru pertamanya kali dimasuki kejantanan lelaki. Penjahat itu mulai menggenggam pinggang Denita dan menggoyahkan pinggul Denita, seperti goyangan pergerakan dangdut, supaya penisnya masuk seutuhnya di vagina Denita.
Denita cuma mendesah perlahan saat dia ‘digoyang’ di atas penis penjahat tersebut. Pelan-pelan penis penjahat itu mulai ketelan masuk ke vagina Denita Sesaat selanjutnya, penjahat itu mengganti goyangan Denita jadi pompaan. Denita dientot turun-naik hingga penis itu menusuk vaginanya berkali-kali. Jeritan Denita makin keras, tetapi mulut Denita langsung disumpal kemaluan penjahat yang berciuman dengannya. Denita lantas dipaksakan untuk mengoral kemaluan penjahat tersebut.
Denita cuma dapat pasrah mengulum dan mainkan kemaluan penjahat itu dalam mulutnya sekalian menangis meredam rasa perih di kewanitaannya, tetapi suara tangisan Denita terhalangi oleh kemaluan penjahat yang menyumpali mulutnya. Denita merasa sangat jijik dan nyaris muntah waktu mengulum kemaluan penjahat itu yang berbau, tetapi penjahat itu justru menekan kepala Denita ke kemaluannya hingga pangkal penis itu masuk sampai ke kerongkongan Denita, dan membuat Denita susah bernafas. Penjahat itu senang saat rasakan kehangatan mulut dan kehalusan bibir Denita. Denita lantas diperintah untuk menjilat dan mengemut kemaluan tersebut. Sesudah sekitaran 15 menit disetubuhi, Denita mulai tidak dapat mengatur badannya kembali, rintihannya ganti jadi lenguhan dan dia sekarang gerakkan badannya sama sesuai perasaannya, beberapa penjahat itu ketawa menyaksikan Denita yang terikut gairahnya.
Beberapa saat selanjutnya, penjahat yang dioral oleh Denita menekan kepala Denita dengan keras di penisnya lantas memuncratkan spermanya pas ke kerongkongan Denita. Denita kaget saat merasa mulutnya disanggupi cairan kental yang amis. Penjahat itu terus menekan kepala Denita hingga Denita mau tak mau menelan bibit-bibit bayi yang barusan dituang ke mulutnya tersebut. Suara lenguhan Denita kedengar makin keras saat penjahat itu melepaskan penisnya dari mulut Denita, penjahat itu ketawa senang menyaksikan benang lendir sperma di mulut Denita yang kelihatan terang antara gigi Denita yang putih saat Denita buka mulutnya saat dia melenguh.
Penjahat yang memompa Denita menyaksikan jika temannya telah memberikan Denita sperma. Dia tidak ingin kalah atas temannya itu hingga dia percepat pompaannya. Mengakibatkan, Denita makin melenguh keras rasakan kepuasan di kewanitaannya, yang sekarang bisa dimasuki penuh oleh penis penjahat tersebut. Tetapi penjahat itu tidak biarkan Denita capai orgasme, dia mengatur pergerakan memompanya, kadang-kadang pergerakannya demikian cepat, tetapi saat merasa Denita akan orgasme, dia perlambat pompaannya hingga Denita makin kewalahan. Penjahat itu kerap memikat Tono dengan merengkuh Denita dari belakang dan menjilat-jilati muka Denita yang elok atau kadang-kadang hentikan pergerakannya, hingga Denita dengan automatis menggoyang-goyangkan bokongnya supaya penis itu masih tetap menyikatnya. Beberapa penjahat itu menertawai kelakuan Denita itu sekalian mengatakan pelacur. Penjahat itu kadang-kadang hentikan pompaannya dan memaksakan Denita menyaksikan penisnya yang bersatu dengan kewanitaan Denita. Sesaat selanjutnya, penjahat itu mendesah keras dan Denita menjerit saat kewanitaannya dimasuki beberapa calon bayi mereka, hasil buah pertalian cinta Denita dengan penjahat tersebut. Penjahat tersebut lantas mengambil penisnya dari kewanitaan Denita sesudah dia merasa spermanya sudah tertuang sampai habis.
Dengan kejamnya, wanita itu memerintah beberapa penjahat itu selekasnya mengusung ke-2 tungkai kaki Denita dengan tinggi mungkin dan tegak lempeng hingga Denita sekarang bertopang pada pundaknya. Kewanitaan Denita menyengaja ditampilkan di muka Tono supaya Tono menyaksikan terang proses awalnya kehamilan Denita. Tono bisa menyaksikan terang paha Denita yang cantik yang dibalut stoking putih itu dan pusar Denita. Rok gaun Denita tutupi muka Denita, pada kondisi seperti tersebut Denita didiamkan sepanjang beberapa saat supaya sperma hasil hubungan cintanya membuahi rahimnya hingga dia nantinya dapat hamil.
Penjahat yang barusan tuangkan spermanya di vagina Denita itu mengocak-kocok lubang vagina Denita supaya spermanya betul-betul ketelan habis ke badan pengantin wanita itu untuk pastikan jika spermanya bisa jadikan Denita sebagai seorang ibu untuk beberapa anak mereka nantinya.
Denita menangis keras dan meronta-ronta saat rasakan sperma penjahat itu makin cepat masuk rahimnya dengan jumlah yang banyak. Tetapi, Penjahat yang dioral Denita selekasnya melumat bibir Denita hingga Denita tidak dapat keluarkan suara lain selainnya rintihan perlahan.
Dalam hatinya, Denita tidak ingin jadi ibu dari anak yang hendak dia kandungan dari hasil pemerkosaan itu, apalagi dari pria yang masih sama sekali tidak dia sayangi, tetapi di lain sisi sebagai seorang wanita, Denita merasa aneh dan takut bersatu berbahagia karena dia bisa menjadi seorang wanita seutuhnya saat melahirkan bayi yang dia kandungan nantinya dan jadi ibu dari anak tersebut. Tono terpukul saat menyaksikan kewanitaan gadis yang dia sayangi sekarang sudah disanggupi calon bayi dari pria lain, tanda jika Denita bisa jadi hamil dari hubungan cintanya dengan penjahat tersebut.
Wanita tersebut lantas membisikkan suatu hal pada Denita untuk merayu dan memberikan keyakinan Denita supaya Denita bisa terima kehamilannya itu sebagai kodrat, dan menjelaskan jika kehamilan ialah mimpi setiap wanita, dan Denita barusan mulai menjejaki jalan jadi seorang wanita sejati. Wanita itu mulai membisikkan keelokan jadi seorang ibu pada Denita sekalian memberikan ancaman lagi akan membunuh Tono jika Denita berlagak beberapa macam, hingga Denita mulai stop menangis dan memulai bisa terima calon bayi yang hendak dia kandungan. Denita pun tidak kembali meronta, dia nampaknya pasrah terima nasibnya tersebut. Apalagi, dia tidak ingin Tono dilukai lagi oleh beberapa penjahat tersebut.
Beberapa saat selanjutnya, sesudah wanita itu merasa sperma penjahat itu sudah seutuhnya masuk dan jadi kering di kewanitaan Denita, Denita mulai dipersiapkan untuk bercinta lagi dengan 3 penjahat yang tetap menantinya. Denita tak lagi berontak, dia cuma mengikuti perintah beberapa penjahat itu tanpa menampik kembali.
Ke-3 penjahat yang selanjutnya telah melepaskan celana mereka dan penis mereka yang lumayan besar kelihatan telah menegang lumayan lama semenjak episode pertalian cinta Denita sebelumnya. Penjahat yang ke-3 lantas duduk di atas bangku, lelaki itu memiliki tubuh lebih besar dan gagah dari penjahat yang baru mengambil keperawanan Denita, tingginya sekitaran 190 cm dan kulitnya yang hitam gelap semakin menunjukkan kesan-kesan sangarnya; kontras dengan Denita dengan tinggi cuma sekitaran 160 cm dan berkulit putih. Denita gemetaran menyaksikan lelaki itu, yang ternyata ialah penjahat tadi memukulnya. Lelaki itu ternyata ialah pimpinan beberapa penjahat itu, dia mempunyai penis sama ukuran paling besar, sekitaran 20 cm. Benjolan urat penisnya kelihatan terang. Penis warna hitam itu kelihatan berdiri yang tegak secara gagah gagah, siap bawa Denita ke kepuasan surgawi. Tono dan beberapa penjahat bahkan juga yang lain sebelumnya sempat kurang percaya diri menyaksikan keperkasaan lelaki tersebut.
Bersambung…

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Gisell Gadis Cantik Dan Binal Jago Ngesex
Category: CERITA SEX
cersex ibu ibu cersex bibi cersex pijat cersex santri cersex ibu selingkuh cersex ibu binal

Related video