Cerita Sex Adel Gadis kampung Bohay Yang Menggairahkan

Video Rate:
5 / 5 ( 1votes )
1734 views

Sodokbelakang – Cerita Sex Gadis Kampung Adel, si penggagas ide untuk mendapatkan liburan yang berbeda dibandingkan liburan-liburan sebelumnya masih kebingungan untuk memilih pekerjaan yang cocok. Setelah berpikir cukup lama, Adel mengamati lauk yang sedang dimakannya. Ikan, pekerjaan kasar yang dipilihnya harus berhubungan dengan lauk yang paling ia sukai itu, pikir Adel.

Jika berpikir tentang ikan, pastilah langsung kepikiran nelayan. Adel pun sudah memutuskan. Adel mengepak beberapa helai pakaiannya dan yang paling penting adalah uang dan kartu atm. Adel pergi ke daerah pantai yang pernah ia datangi. Waktu itu ia melihat beberapa nelayan di pantai tersebut. Tapi, Adel harus mencari nelayan dulu yang mau menerimanya untuk tinggal bersama. Adel pergi ke daerah tersebut. Tak lama kemudian, Adel telah sampai.

“permisi, Pak..”.

“iya, neng ?”.

“rumah Pak RT di mana yaa ?”.

“oh di sana, neng…neng lurus aja..abis itu belok kiri..”.

“oh..terima kasih ya, Pak..”.

“iya, neng..”. Adel segera turun dari mobilnya saat sudah sampai di depan rumah yang di tunjukkan bapak tadi.

“tok tok tok !!”.

“permisi !!”. Pintu pun terbuka, seorang ibu-ibu yang membukanya.

“permisi, Bu..saya mau ketemu Pak RT..”.

“adek ini siapa ya ?”.

“nama saya Adel, Bu..”.

“saya Endang, istrinya Solihin, Pak RT di sini, dek Adel ada keperluan apa ya ?”. Keduanya pun bersalaman.

“begini, Bu…saya lagi neliti kehidupan nelayan buat jadi bahan skripsi saya…saya mau minta izin ke Pak RT..”.

“oh begitu, dek Adel udah ada tempat nginap di rumah warga di sekitar sini ?”.

“itu dia, Bu..saya belum ada..makanya saya mau izin ke Pak RT sekalian minta tolong di cariin warga di sekitar sini..boleh, Bu ?”.

“oh boleh boleh, dek..ayo dek Adel masuk dulu..langsung ngomong sama bapak..”.

“iya, Bu..terima kasih..”.

“ayo dek, silakan duduk dulu..Ibu panggil Bapak dulu..”.

“iya, Bu..”. Tak lama kemudian, Endang keluar dengan seorang bapak-bapak.

“ini dek Adel ya ?”.

“iya, Pak..saya Adel..”.

“ada perlu apa ke sini ?”. Adel pun menjelaskan seperti apa yang dijelaskan ke Endang.

Cerita Dewasa Adel Si Gadis Nelayan

Meskipun Adel berbohong, tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya mengalir dengan lancar.

“hmm…begitu ya, Dek..adek tunggu di sini sebentar..saya mau tanya warga yang mau dulu..”.

“maaf, Pak…saya jadi gak enak ngerepotin…”.

“gak apa-apa, Dek Adel…kalo gitu, saya pergi dulu yaa..”. Sambil menunggu, Adel mengobrol dengan

Endang di ruang tamu rumah Endang. Tak lama kemudian, Solihin sudah kembali.

“Dek Adel, ayo ikut Bapak..”.

“iya, Pak..Bu Endang, saya pergi dulu..”. Adel mengikuti Solihin yang berjalan melewati rumah-rumah warga yang sederhana.

Hampir semua warganya berprofesi sebagai nelayan sehingga rumah-rumah yang ada hampir sama.

“nah, Dik Adel..ini namanya pak Supri..”.

“Adel..”, ujar Adel sambil menyalami Supri dan tersenyum.

“Supri..”

“nah ini istrinya Pak Supri..namanya Bu Juju..”.

“Adel..”.

“Aminah..”.

“nah, Pak Supri..ini Adel yang tadi saya bicarakan..gimana ? boleh Dik Adel tinggal disini, Pak ?”.

“boleh..”.

“kalau ibu Juju?”.

“berapa lama Nak Adel mau tinggal?”.

Cerita Sex Gadis Kampung hmm..mungkin sekitar 1 minggu..paling lama mungkin 2 minggu..boleh ya, Bu, Pak ? saya janji deh bakal bantu-bantu n’ gak nyusahin..”, rayu Adel.

“iya, boleh, Nak Adel..”.

“makasih banget Bu Juju..”, ujar Adel, memeluk Juju.

“kalo Bapak ?”.

“iyaa, boleh, neng..”.

“makasih, Pak Supri..”. Adel hanya menyalami Supri.

“kalo begitu..besok saya mulai tinggal di sini..makasih ya Pak Solihin udah bantu saya..”.

“iya, Dek Adel…saya seneng bisa bantu…”.

Cerita Sex Gadis Kampung

Cerita Sex Gadis Kampung

Adel pun mengobrol dengan Solihin, Juju, dan Supri. Layaknya orang yang benar-benar sedang meneliti, Adel kadang melayangkan pertanyaan ke Juju dan Supri. Setelah rasanya cukup mengakrabkan diri kepada keluarga nelayan itu, Adel pun pamit untuk pulang karena baru besok dia akan pindah.

Rumah Supri benar-benar sederhana layaknya rumah-rumah nelayan seperti umumnya, namun bukan Adel namanya jika hanya gara-gara itu dia jadi mengurungkan niatnya. Gadis manis itu malah bersemangat dan jadi tak sabar, ingin tinggal bersama keluarga yang sederhana. Keesokan harinya pun, Adel kembali dengan sudah membawa kopernya.

“tok tok tok”.

“eh Nak Adel..silahkan masuk..”, suruh Juju.

“Pak Supri kemana, Bu ?”.

“lagi jemput Didit sama Indah di sekolah..”.

“oh, anak-anak Ibu biasa pulang jam segini ya ?”.

“iya, nak…ayo, Nak diminum dulu..”.

“aduh si Ibu..pake repot-repot..makasih ya, Bu..”.

“Nak Adel..sini ikut Ibu..”.

“iya, Bu..”. Adel mengikuti Juju masuk ke kamar yang hanya tertutup dengan kain saja, tak ada pintu.

“nah, Nak Adel nanti tidur di sini bareng Ibu sama Indah..”.

“lho ? Bapak Supri nanti tidur dimana ?”.

“nanti biar Bapak tidur sama Didit..”.

“tapi Bapak gak apa-apa, Bu ?”.

“gak apa-apa…Ibu udah ngomong sama Bapak..”.

“oh..makasih yaa, Bu..”.

“baju-bajunya Nak Adel taruh di lemari ini aja..”.

“iyaa, Bu..”.

Cerita Sex Gadis Kampung Adel memasukkan baju-bajunya yang ada di koper ke dalam lemari. Juju mengajak Adel keliling rumah, menunjukkan dimana dapur dan kamar mandinya. Adel benar-benar prihatin, lantai dapurnya dari pasir. Kamar mandinya juga memprihatinkan, hanya seperti sebuah bilik. Tak lama kemudian, Supri, Indah, dan Didit pulang dari sekolah.

“kakak ini siapa, Bu ?”, tanya Indah.

“mmm..ini..”, Juju kebingungan bagaimana menjelaskan ke anaknya yang masih kecil itu.

“kakak ini temen adiknya Ibu..”.

“terus kakak di sini mau apa ?”.

“ya kakak bantu-bantu aja di sini…”.

“oh…”.

“udah sana..ganti seragamnya…ayo kamu juga, Dit..”.

“iyaa, Bu..”. Indah dan Didit pun masuk ke dalam kamar dan langsung keluar lagi dengan pakaian yang agak lusuh.

Didit pun langsung keluar untuk bermain. Sementara Indah penasaran dengan orang asing yang ada di rumahnya.

Cerita Mesum Adel Si Gadis Nelayan

“kakak, kakak..”.

“iyaa ?”.

“nama kakak siapa ?”.

“nama kakak, Adel…nama kamu Indah kan ?”.

“iya, kak…kakak tinggal di mana ?”.

“di daerah Jakarta…”.

“oh…terus kakak kelas berapa ?”.

“kakak udah gak sekolah, sayang…kakak kuliah..”.

“apa, kak ? kul..kuliah yaa, kak ? kuliah itu apa, kak ?”.

“iyaa..kuliah itu…hmm..kamu sekarang kelas berapa ?”.

“kelas 5 sd, kak..”.

“nah kamu tau kan ada SMP abis itu SMA ?”.

“iyaa..”.

“nah kuliah itu habis SMA..”.

“oooh…wah berarti kakak pinter banget dong ? ajarin Indah ngerjain pr dong ?”.

“ayoo..mana sini prnya..tapi Indah yang ngerjain yaa..kakak cuma ngajarin doank lho..”.

“iyaa dong, kak..”.

Supri dan Juju tersenyum, belum ada sehari tapi Adel sudah membantu anak mereka mengerjakan pr. Adel kagum dengan Indah, cuma sekali di ajari, dia langsung bisa. Pasti gedenya pinter nih anak, pikir Adel.

Secara diam-diam, Supri memperhatikan Adel. Sebagai lelaki normal, Supri tertarik dengan Adel.

Dibandingkan istrinya, Adel jauh lebih cantik dan manis dan tentu tubuh Adel lebih menggiurkan daripada Juju. Tubuh gadis muda itu terlihat begitu padat dan montok, pantatnya sekal, dan kedua kemasan susunya juga sangat menggiurkan, tak heran kalau Supri sering salah tingkah jika berhadap-hadapan dengan Adel sebab pikiran-pikiran jorok tentang Adel selalu mampir ke otak Supri.

Tapi, Supri tidak tahu sifat asli Adel, si gadis manis yang terlihat kalem itu. Dalam waktu sehari saja, Adel bisa mengakrabkan diri dengan keluarga barunya. Didit juga sudah lumayan akrab dengan Adel. Di antara 3 temannya yang lain, memang Adel yang paling jago bersosialisasi dengan orang lain. Bisa dibilang, Adel adalah cewek yang easy going dan asik.

“Pak Supri..”.

“iya, neng ?”.

“Pak Supri kalau pergi ke laut, jam berapa berangkatnya, Pak ?”.

“ngelaut ? jam 5 pagi, neng…kenapa, neng ?”.

“saya mau ikut dong, Pak ?”.

“ikut ? kok neng mau ikut ? buat apa, neng ?”.

“ya buat jadi bahan skripsi saya, Pak…saya mau tahu caranya nelayan pas lagi nangkep ikan, Pak…”.

“oh begitu..tapi neng Adel bisa gak bangun pagi ?”.

“bisa, Pak..tenang aja..boleh ya, Pak ?”.

“iyaa boleh, neng…”.

Bagaimana Supri bisa menolak, pergi ke laut untuk menangkap ikan ditemani gadis manis, tentu tidak akan bosan. Adel terbangun karena ingin buang air kecil. Kebiasaan buruknya sejak kecil memang belum bisa hilang. Dengan sangat hati-hati, Adel turun dari tempat tidur agar tidak membangunkan Juju dan Indah yang tidur di sampingnya.

Cerita Sex Gadis Kampung Adel berjalan ke kamar mandi dengan menyalakan fitur senter di hpnya untuk menerangi jalannya karena lampu petromax yang menyala tidak terlalu terang. Supri keluar dari kamar Didit karena sudah jam 4.30 pagi. Supri menyiapkan jalanya, melipatnya dengan rapi agar tidak kusut nanti saat dilempar. Dia dengar ada suara dari arah kamar mandi.

Dia pun berjalan ke arah kamar mandi untuk mencari tahu ada apa. Dia tahu ada orang di dalam kamar mandi, Supri sengaja tak bersuara karena siapa tahu yang sedang di kamar mandi adalah Adel. Supri mengintip dari celah-celah bilik kamar mandi yang terbuat dari bambu itu. Supri sumringah, dewi fortuna sedang berpihak padanya. Orang yang ada di dalam kamar mandi memang benar Adel yang sedang jongkok.

“ccrrr…”, bunyi air yang jatuh ke dalam wc. Mata Supri pun tak berkedip, menikmati pemandangan yang ada di depan matanya.

“hhh !!”, nafas Supri menjadi cepat ketika melihat Adel mengobel-ngobel vaginanya sendiri.

“ah !! akhirnya lega juga..”, ujar Adel setelah selesai mengeluarkan sisa-sisa air seninya dari liang kewanitaannya.

Pandangan Supri tertuju ke daerah intim Adel yang terlihat jelas ketika Adel berdiri. Tak ada rambut yang menutupi daerah segitiga Adel. Jelas sekali bagi Supri untuk bisa melihat bentuk vagina

Adel. Supri menelan ludahnya sendiri, nafsu sekali melihat lembah kewanitaan milik Adel. Bibir vagina Adel terlihat begitu rapat, pastilah sempit dan hangat di dalamnya, begitu yang dipikirkan Supri. Supri langsung ngibrit begitu Adel akan keluar kamar mandi.

“eh Pak Supri udah bangun ?”.

“i..iya, neng..”.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Tante Betty Menggodaku

“udah biasa bangun jam segini ya, Pak ?”.

“i iya, neng..”.

“Bapak mau berangkat sekarang ?”.

“i..iya, neng…”.

“kalo gitu saya siap-siap bentar ya, Pak…”. Adel mencuci mukanya agar lebih segar dan merapikan rambutnya.

“ayo, Pak…”. Adel dan Supri berjalan menuju pinggir laut. Supri masih terbayang-bayang dengan selangkangan Adel tadi.

Ada sebuah perahu yang tidak bagus namun cukup besar. Ada 2 orang pria yang berada di dekat pria itu.

“eh, Pri…siapa tuh cewek cakep ?”.

“kenalin…ini namanya Adel, mahasiswi dari Jakarta..”.

“Jaka..”.

“Untung..”.

“Adel..”, balas si gadis manis sambil tersenyum dan bergantian menyalami tangan kedua pria berkulit hitam itu.

“neng Adel ngapain ke sini ?”.

“saya dapet tugas dari kampus disuruh cari tahu tentang kehidupan nelayan..makanya saya ikut Pak Supri ke laut…”.

“jadi neng Adel mau ngelaut bareng kita nih ?”.

“iyaa, Pak Jaka, Pak Untung..boleh kan saya ikut ?”.

“ya boleh dong, neng…”, dua pria itu tersenyum. Jaka, Untung, dan Supri menaruh jalanya di dalam perahu.

“ayo, neng Adel naik…”.

“iya, Pak…”. Belum terbiasa naik ke kapal yang sudah mengambang di air, Adel pun limbung dan akan jatuh ke belakang.

Cerita Sex Gadis Kampung Dengan refleks cepat, Supri langsung menahan tubuh Adel dengan menggunakan tangan kanannya untuk menahan punggung Adel sementara tangan kirinya menahan pantat Adel.

“ma..ma..af, neng…”, ujar Supri langsung takut Adel marah karena telah memegang pantatnya.

“gak apa-apa, Pak…tadi kan Bapak nolongin saya..”, jawab Adel ditambah dengan senyumannya yang manis. Supri jadi agak tenang.

“hati-hati neng, naiknya..”.

Cerita Hot Adel Si Gadis Nelayan

Dengan berpegangan pada Supri, Adel bisa naik ke atas perahu dengan mudah. Setelah itu, Supri, Jaka, dan Untung mendorong kapal lebih ke laut sebelum naik ke atas kapal.

Mesin perahu pun dinyalakan. Jaka yang mengendalikan mesin sementara Untung dan Supri menyiapkan jala. Jaka pun memandangi lekuk-lekuk tubuh Adel dari belakang.

“ckck…”, decak Jaka sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Andai saja punya istri seperti ini, pasti malas untuk mencari ikan, inginnya di ranjang terus, pikir Jaka. Perahu pun berhenti, Jaka, Untung, dan Supri mengambil jala mereka masing-masing. Setelah di urai agar tidak kusut. Jaka melemparkan jalanya ke bagian samping kanan perahu sementara Untung ke bagian kiri dan Supri ke bagian depan.

“oh iya, Pak…ini perahu punya siapa ?”.

“oh ini perahu punya kita betiga, neng..”.

“oh punya bertiga…patungan gitu ceritanya ?”.

“iyalah, neng…kalo buat perahu sendirian mahal…”.

“oh iyaa juga yaa…”. Adel pun menyaksikan 3 nelayan itu melempar jala, menariknya, dan menuang ikan ke dalam perahu lalu melempar jalanya lagi.

Adel pun merekam semua kegiatan 3 nelayan tersebut dengan handycam mahalnya. Handycam yang tahan air. Selesai sudah melaut hari itu, matahari sudah lumayan tinggi bersinar.

“wah ikannya banyak juga yaa, Pak…”.

“segini malah sedikit, neng..biasanya lebih banyak…”.

“oh..saya kira segini udah banyak..”.

“belum, neng…kalo cuma segini..biasanya nanti siang ngelaut lagi..”, jelas Jaka.

“oh..nanti siang saya boleh ikut lagi kan, Pak ?”.

“pasti boleh lah, neng…kan lumayan bisa nambah semangat..hehe..”, canda Untung mulai menggoda Adel.

“ah, Pak Untung bisaa aja niih…”. Mereka pun kembali ke pinggir laut.

Supri beserta 2 kawannya melabuhkan perahu mereka.

“neng Adel pulang aja duluan…kita bertiga mau bawa ikan ke pasar dulu..”.

“oh ya dah, Pak…Pak Jaka, Pak Untung…Adel pulang duluan yaa..”.

“oh iyaa neng…”. Adel pun berjalan ke rumah Supri.

“dari laut yaa, Nak ?”, tanya Juju yang melihat Adel berjalan.

“iyaa, Bu…rasanya capek juga yaa, Bu…padahal saya tadi gak ngapa-ngapain…”.

“yaa namanya juga Nak Adel belum biasa…”.

“mungkin juga kali yaa, Bu…”.

“yaudah, Nak Adel istirahat dulu abis itu Nak Adel mandi…”.

“iyaa, Bu…”. Setelah mandi dan berganti pakaian, Adel pun keluar dari rumah.

“sini, Bu…saya bantuin jemur pakaiannya…”.

“makasih, Nak…”. Adel pun mengobrol dengan Juju sehabis menjemur, tak lama kemudian Supri pulang.

Pagi pun berganti menjadi siang hari yang terik. Kedua anak Supri telah pulang dari sekolah dan telah berganti pakaian.

“ayo semua, kita makan…”.

“maaf nih, Nak Adel…hari ini cuma ada ikan asin, tumis kangkung sama tempe goreng doang..”.

“gak apa-apa, Bu…saya malah seneng banget…”.

Cerita Sex Gadis Kampung Adel pun membuktikan perkataannya. Dengan lahap, Adel memakan nasi dengan lauk yang tersedia. Juju tersenyum senang, tak disangka olehnya, mahasiswi kaya itu kelihatan lahap sekali makan hanya dengan ikan asin dan tumis kangkung yang dibuatnya. Kirain semua orang kaya sombong, gak mau makan beginian, pikir Juju. Setelah makan, Adel membantu Juju membersihkan piring-piring. Sementara, seperti biasa Didit pergi ke luar untuk bermain bersama teman-temannya.”Bapak…mau ke laut lagi kan ?”.

“kayaknya gak jadi, neng..”.

“lho ? kenapa, Pak ? bukannya tadi ikannya kurang banyak ?”.

“tadi pas lagi di jalan ketemu orang dari restoran…beli semua ikan…lebih mahal daripada di jual di pasar…”.

“waah…beruntung dong, Pak hari ini…”.

“iyaa, neng…”.

“kalo gitu…gimana kalo saya ngajak Indah naik perahu Bapak…”.

“iya boleh, tapi neng..”.

“bahan bakarnya ? tenang aja, Pak…saya beliin deh…”.

“iya, neng…”. Adel memberi uang ke Supri yang langsung keluar rumah.

“Indah, mau nggak jalan-jalan sama kakak naik perahunya Bapak ?”.

“wah, mau ! mau ! mau, Kak…”.

“yaudah..kamu siap-siap gih sana…”.

“iya, Kak…”.

Mereka berdua pun menuju ke perahu dimana Supri sudah selesai mengisi bahan bakar perahunya. Mereka bertiga menikmati pemandangan laut. Indah dan Adel begitu akrab bagai kakak-adik malah seperti ibu-anak. Supri masih terngiang-ngiang dengan memori tadi pagi. Andai aja neng Adel jadi bini gue, pikir Supri.

Memang, Adel tidak terlalu cantik seperti 3 temannya, tapi wajahnya lumayan manis, tubuhnya pun cukup padat berisi, belum lagi Adel mempunyai inner beauty karena keramah-tamahannya dan easy-going, enak diajak ngobrol membuat daya tarik tersendiri bagi Adel. Puas menikmati keindahan laut, mereka bertiga pulang ke rumah. Adel benar-benar senang sekali, keinginannya terpenuhi, menikmati keindahan laut, meskipun ada satu lagi keinginannya yang belum atau kemungkinan besar tidak akan terpenuhi.

Indah dan Adel sama-sama tidur setelah sampai di rumah. Juju sedang keluar rumah sehingga tinggal Supri yang sedang ngaso di depan rumah. Terngiang-ngiang akan pemandangan selangkangan Adel, pikiran nakal singgah di otak Supri. Supri mengintip ke kamar istrinya, Adel masih tidur pulas bersama Indah. Supri berjalan ke luar rumah menghampiri jemuran istrinya.

Supri mencari pakaian Adel yang ada di jemuran. Supri ingin mencari celana dalam atau setidaknya bra yang digunakan Adel. Supri keheranan dan kebingungan, dia tak menemukan cd ataupun bh Adel. Yang ada cuma baju atau celana 3/4 milik Adel. Jika ada celana dalam, paling itu punya Juju. Terbesit 2 jawaban di otak Supri. Adel tidak ganti celana dalam atau bh selama 2 hari atau 2 hari ini Adel tidak pernah memakai bh dan celana dalam. Membayangkan jawaban kedua, timbul tonjolan di celana Supri. Supri membayangkan lebih jauh, dirinya membayangkan Adel tak mengenakan apapun saat melaut. Pastilah begitu indah melihat keseksian tubuh telanjang dari gadis muda nan cantik seperti Adel di atas perahu.

Cerita Sex Gadis Kampung

Cerita Sex Gadis Kampung

“heh…Bapak ngapain ngeliatin jemuran ?”, tanya Juju.

“nggak, Bu…Bapak ngecek udah kering apa belum ?”.

“oh..neng Adel udah bangun, Pak ?”.

“belum, masih tidur sama Indah…”.

“oh..”. Hari itu pun berlalu seperti biasa.

Keesokan paginya, seperti pagi kemarin, Adel dan Supri sudah siap untuk melaut. Supri agak terkejut melihat Adel yang memakai kaos putih. Kaos putih membuat payudara Adel lebih ‘jelas’. Apalagi, Supri melihat ada tonjolan kecil tepat di bagian dada Adel.

“kenapa, Pak ?”.

“nggak, neng…”, Supri langsung memalingkan wajahnya karena tertangkap basah oleh Adel melirik ke bagian dadanya.

“ayo, Pak..kita berangkat yuk..”.

“eh bapak-bapak…udah pada di sini yaa…”, sapa Adel yang baru datang bersama Supri.

Mereka pun langsung melaut.

“Pak…saya mau nyoba dong…”.

“neng bisa ?”.

“saya mau nyoba aja, Pak..”.

“yaudah..nih, neng..”. Adel melempar jala, mendiamkannya.

“nah neng..sekarang tarik jalanya…”.

“mmmpphh !!!”, Adel menarik jala yang sekarang jadi berat.

“aduh beraat, Pak !!”.

“sini, Bapak bantuin…”. Untung meraih ke bawah untuk menggenggam jala dan membantu Adel menarik jala.

“wah ikannya banyak, Pak…”, ujar Adel kegirangan.

“iya neng..mentang-mentang cewek cakep yang ngelempar jala..ikannya pada banyak yang masuk jala…”.

“ah Pak Untung bisa aja…”. Untung pun mengeluarkan ikan dari jala.

“lagi ah, Pak…”. Adel melempar jala lagi. Kali ini, jalanya lebih berat dari sebelumnya. Adel pun menarik dengan sekuat tenaga. Kaki Adel mencari pijakan yang kuat, tapi salah menapak.

Cerita Sex Gadis Kampung byurr !!!”. Adel pun tercebur ke dalam air. Dengan sigap, Supri meloncat ke dalam air. Untung dan Jaka membantu Adel naik lagi ke atas perahu.

“neng Adel gak apa-apa ?”.

“nggak apa-apa, Pak..tadi cuma kepleset aja kok…”.

“gleek…”. Jaka dan Untung meneguk ludahnya sendiri.

Kaos putih polos yang dikenakan Adel kini menjadi transparan karena basah terkena air sehingga terlihatlah daging kembar milik Adel oleh Jaka dan Untung.

Bukannya tidak sadar, Adel justru sadar sekali Jaka dan Untung sedang memandangi payudaranya, tapi Adel malah menengok ke belakang dan menaruh tangannya di pantatnya sendiri.

“yah basah deh celana tinggal satu-satunya…”. Karena Adel melihat ke arah pantatnya, otomatis dadanya jadi semakin membusung ke depan, tepat ke hadapan Jaka dan Untung.

“Pak Supri, sini saya bantu…”. Adel merunduk, pantatnya mengarah ke Jaka dan Untung.

Benar dugaan Supri, Adel tak memakai bra. Supri bisa melihat dengan jelas ‘kemasan susu’ Adel melalui lubang leher kaosnya. Adel merasa begitu liar, begitu nakal. Kedua buah payudaranya sedang diintip Supri dari depan sedangkan pantatnya sedang diamati dengan seksama oleh Jaka dan Untung. Tiba-tiba dua tangan menyelinap dari belakang Adel, menampung 2 daging empuk Adel yang menggantung itu dan langsung meremasinya. Spontan, Adel langsung berdiri tegak dan melihat ke belakang, ternyata Untung.

Cerita Lainnya:   Cerita Dewasa Menghajar Memek Aku

“Pak Untung ! STOP !!!”, nada Adel kencang sambil berusaha keras menjauhkan kedua tangan Untung dari payudaranya.

Tapi, tangan Untung tetap kokoh menggenggam dada Adel. Meremasinya dengan sangat bertenaga sehingga Adel agak kesakitan. Untung sengaja melakukan itu agar Adel tahu siapa yang berkuasa dan menegaskan bahwa payudaranya sudah dikuasai. Tiba-tiba, Jaka sudah berdiri di samping Adel. Tangannya langsung menangkup daerah selangkangan Adel. Bergerak perlahan mengelus-elus vagina Adel bagai mengelus kucing (pussy) untuk dimanja.

“tenang aja, neng Adel…kalo neng Adel pasrah..neng Adel juga bakalan enak, kok..hehe”. Sebenarnya, Adel hanya berakting saja.

Batinnya malah berteriak minta vaginanya disodok secepatnya. Inilah fantasi liar Adel yang tak pernah terpenuhi. Berhubungan intim di atas perahu adalah hal yang sangat liar bagi Adel yang ternyata memang eksibisionis sejati. Kaos Adel yang basah bisa dirobek Untung dengan mudahnya dan langsung kembali meremas-remas payudara Adel yang empuk dan sesekali memilin, menarik, dan memencet-mencet kedua puting Adel.

Melihat temannya yang sudah beraksi, Jaka tak mau kalah. Dibukanya kancing dan resleting celana 3/4 yang dikenakan Adel lalu langsung memelorotinya ke bawah. Supri dan Untung terkejut sama seperti Jaka saat melihat vagina Adel. Ternyata, Adel juga tak memakai celana dalam.

Cerita Sex Gadis Kampung wah neng Adel juga gak pake kancut…kayaknya neng Adel emang udah tau bakal kita pake nih..gakgakgak !!!”, ejek Jaka.

Jaka pun langsung meremas-remas lembah kewanitaan Adel dengan penuh nafsu. Jari-jarinya menari di sekitar bibir vagina mahasiswi manis itu.

“jaangaannnnhhhh, Pakkhhh !!!”, lirih Adel yang sudah tak kuasa merasakan hawa nafsunya yang semakin terpancing karena tiga titik vitalnya sedang dirangsang oleh 2 nelayan itu.

Jaka pun jongkok di depan Adel yang masih dipeluk dan diremasi payudaranya oleh Untung dari belakang karena Jaka ingin sekali melihat vagina Adel dengan jelas.

“ckck…”, decak Jaka.

“memek cewek cakep emang beda…hehe…bikin ngiler..wehehehe !!”, pujian sekaligus ledekan keluar dari mulut Jaka yang sedang asik mengusap-usap vagina Adel.

“aaahhhh….”, lirih Adel, tubuhnya bergetar-getar saat Jaka mulai memainkan klitorisnya sekaligus mengaduk-aduk liang vaginanya.

Jaka dan Untung semakin gemas dengan Adel sehingga aktivitas mereka pun semakin menggila. Adel tak kuasa lagi, dia hanya bisa mendesah dan melirih nikmat sambil menggeliat-geliat. Adel pasrah kedua payudaranya diremasi Untung dengan nafsunya, dan vaginanya habis dikobel-kobel oleh Jaka. Untung menjilati kuping kanan Adel karena saking ‘gemas’nya dengan tubuh montok Adel. Supri yang berada di depan Adel hanya bisa terdiam melihat dua buah payudara Adel berada di genggaman tangan Untung sedangkan vagina Adel tak terlihat karena tertutup kepala Jaka yang sedang asik menjilati kemaluan Adel.

“Paaakhh…Suuppriihhhhh…”, lirih Adel sambil memandang ke Supri dengan pandangan mata yang sayu dan ekspresi wajah yang terlihat sedang di mabuk birahi.

Burung Supri pun sebenarnya sudah ingin keluar dari sarang, tapi Supri masih bingung harus berbuat apa.

Mendengar desahan Adel, Untung pun berkomentar.

“tuh Pri…udah dipanggil…”. Tengah terjadi perang batin di dalam hati Supri antar nafsu dan nurani.

Tapi, panggilan Adel tadi memang bukan panggilan minta tolong. Justru Adel ingin Supri agar ikut menggerayangi tubuhnya. Adel sudah sangat bergairah, tak menyangka fantasi liarnya sedang proses terwujud.

“terusssss….ooohhhh…”, desis Adel menekan kepala Jaka ke selangkangannya.

Lidah Jaka dengan lihainya menyapu setiap jengkal dari daerah kewanitaan Adel dan melata-lata di dalam rongga vaginanya.

“aaaahh…aaahhh…AAAKKHHH !!!”.

Cerita Sex Gadis Kampung Mulut Jaka bagai vacuum cleaner yang menyedot habis cairan vagina Adel. Dengan sapuan terakhir, lidah Jaka membelai dari bawah bibir vagina Adel sampai ke klitorisnya.

“gimana, Jak rasa memek mahasiswi caem ?”.

“uenak tenan, rek…gurih kayak santen…”.

“kalo gitu..neng Adel, Pak Untung juga minta santennya yaa ? hehehe”.

Untung membalikkan Adel sehingga berhadap-hadapan dengannya.

“mmpphhhhhh….”. Untung langsung menyambar bibir halus Adel tanpa basa-basi.

Dengan nafsunya, Untung memagut, mengemut bibir Adel dan menjilati wajahnya sehingga sekarang yang tercium di hidung Adel hanya bau jigong Untung saja. Lidah Untung pun mendesak masuk ke dalam rongga mulut Adel yang terbuka karena Adel mencari udara. Betapa kagetnya Untung saat merasakan perlawanan dalam rongga mulut Adel.

Rupanya Adel pun memainkan lidahnya. Untung memandang wajah Adel, namun Adel memejamkan matanya, terlihat begitu menikmati ciuman. Dalam hati, Untung merasa senang. Rupanya, mahasiswi manis ini memang ingin diperkosa dan disetubuhi. Bosan dengan bibir atas Adel, Untung langsung pindah ke ‘bibir’ Adel yang lainnya.

“nyymmmm…heemmhh…wuuueenaaakk !!!!”, celoteh Untung menikmati ‘rasa’ dari celah sempit pada tengah-tengah selangkangan Adel.

“eeemmmhhh teerruusshh Paaakkhhh !!”, ungkap Adel yang semakin memajukan pinggulnya seolah ingin menyajikan vaginanya kepada Untung.

Untung pun menarik pinggang Adel ke arahnya sehingga wajah nelayan jelek itu semakin menempel dan semakin terbenam di selangkangan mahasiswi manis itu. Orgasme didapatkan Adel lagi, Untung pun sibuk menyeruput ‘sari’ vagina Adel yang sedari tadi memang sudah ditunggu-tunggunya.

“rasanya gurih tenan !! hahaha !!!”. Untung mencolek bibir bagian dalam vagina Adel lalu memasukkan jarinya yang basah dengan cairan vagina itu ke dalam mulut Adel.

“gimana, neng Adel ? enak kan rasa memeknya ? gehehe !!!”.

Adel memang tak menjawab, tapi dia mengulum jari Untung.

“neng Adel..kenapa kemaren gak bilang sih kalo memeknya rasanya enak banget. ya nggak, Tung ?”, bisik Jaka dari belakang Adel.

“iye..bener tuh..wahahaha !!”. Tangan Jaka beralih untuk ‘mengusik’ selangkangan Adel.

“eh Supri…mao nyobain memek neng Adel juga kagak ?”. Jaka mengajak Adel berputar sehingga sekarang

Supri bisa melihat tubuh Adel lagi yang tadi tertutup badan Jaka.

“jangan malu-malu, Pri…kapan lagi lo bisa ngerasain memek kayak gini ?”, Jaka membuka dan melebarkan bibir vagina Adel.

Cerita Sex Gadis Kampung Adel benar-benar merasa begitu bergairah melihat kedua mata Supri yang sangat terfokus pada vaginanya. Adel memang suka sekali jika ada yang memandangi tubuhnya, membuat Adel merasa seksi dan semakin bersemangat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Apalagi saat ini dia telanjang bulat di depan 3 pria dengan tatapan mata yang sangat lapar. Benar-benar begitu liar yang dirasakan Adel. Sejak dulu, Adel memang suka sekali kalau ada yang memperhatikannya.

Saat Adel masih kelas 2 SMP, Adel pernah jatuh terjerembab ke belakang karena terkena bola basket.

Posisi Adel jatuh dengan kaki yang mengangkang, roknya pun tersingkap ke atas. Alhasil, teman-temannya yang sedang bermain basket melihat celana dalam Adel dengan jelas. Adel langsung berdiri dan lari dengan wajah yang merah karena sangat malu. Bagaimana tidak malu, mungkin ada sekitar 10 anak laki-laki yang melihat celana dalamnya.

Tapi, kejadian itu adalah awal mula munculnya sifat eksibisionis di dalam diri Adel. Semenjak itu, Adel sangat menyukai rasa dag dig dug dan rasa malu yang dirasakannya saat tahu kalau ada pria yang memandangi tubuhnya. Dan pada kelas 3 SMP, Adel sudah mulai meninggalkan yang namanya bra dan cd sampai sekarang. Adel hafal betul dengan jadwal mensnya agar tahu kapan harus memakai celana dalam.

“neng Adel…boleh kan si Supri ngerasain memek neng juga ?”.

“iyaaaa…”, jawab Adel sambil mengangguk pelan.

“tuh, Pri…udah di ijinin…”. Tak ragu-ragu lagi, Supri langsung jongkok dan menyantap vagina Adel dengan rakus seperti orang kesetanan, kerasukan setan nafsu.

“ooohhh oouuuhhh aaahhhh”, desah Adel menggeliat-geliat hebat dan menekan kepala Supri ke selangkangannya sendiri kuat-kuat.

Adel terengah-engah, tubuhnya bermandikan keringat, desahannya menandakan kalau dia sedang larut dalam kenikmatan yang teramat sangat. Sambil terus meresapi kenikmatan yang sedang dirasakannya, Adel melihat ke bagian bawah tubuhnya yang disantap habis-habisan oleh Supri.

Adel tak menduga sama sekali, serangan lidah Supri akan begitu dahsyat seolah-olah Supri sudah tahu bagian mana yang harus disentuh, dijilat, dan disentil dengan lidahnya itu. Lidah Supri begitu lincah membelai daerah kewanitaan Adel sehingga membuat pemiliknya begitu keenakan sampai terengah-engah dan mengerang lepas.

“Tung..bawa kite ke pulo yang waktu ntu…gak enak kalo ngentot di kapal..”, ujar Jaka kepada Untung sementara kedua tangannya tetap saja asik meremasi kedua payudara Adel.

“seph daah..”. Tak lama, perahu pun melabuh di pinggir pantai.

Hanya terlihat hutan dan pohon-pohon tinggi. Kedua kaki Adel terasa lemas, tak dapat menopang tubuhnya sendiri karena Supri membuatnya orgasme sebanyak 2x. Jaka turun dari perahu duluan, Supri menggendong tubuh telanjang Adel dan memberikan Adel ke Jaka. Jaka mendudukkan Adel di atas pasir dan berdiri di depannya, dan melepas celana. Dengan kasarnya, Jaka membenamkan wajah Adel ke selangkangannya yang bau apek itu.

Cerita Sex Gadis Kampung ayo neng Adel !! sepongin kontol gue !!!”. Adel menggenggam penis Jaka dan mendekatkan tongkat itu ke mulutnya. Lidah Adel menjulur keluar untuk menyambut kepala penis Jaka.

“jilat neng kayak permen !”. Lidah Adel pun menjalari sekujur batang kejantanan Jaka yang membuat sang pemilik gemetar keenakan.

“ooohhh !!”, Jaka merinding keenakan.

Batang, pangkal batang, dan buah pelirnya terkena sapuan lidah Adel berkali-kali. Pangkal paha Jaka pun juga dijilati Adel. Selangkangan Jaka basah kuyup oleh air liur Adel yang semakin asik mengulum batang Jaka. Adel mengulum, menghisap, dan menyedot ‘perkakas’ Jaka bersama ‘kantung’nya juga.

“neng Adel..masa si Jaka doank yang di sepong ? kita juga mau…hehehe”, ejek Untung sambil menuntun tangan kanan Adel ke penisnya yang sudah ‘bebas’.

cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

Category: CERITA SEX Tags: , , , , , , , , ,
cersex ibu ibu cersex bibi cersex ayah mertua cersex pijat cersex santri cersex ibu selingkuh cersex ibu binal

Related video