Kenalkan namaku ialah Riang. Saya turunan jawa dengan tinggi 165 cm dan berat 48 kg. Rambutku sebahu warna hitam dan bergelombang. Sesudah menuntaskan study komunikasi, saya bekerja pada suatu perusahaan kecantikan. Kata kekasihku saya elok dan seksi. Saya tidak yakin paling cuma karena dia kekasihku, tetapi sesudah saya bekerja jadi humas di perusahaan kecantikan saya jadi percaya jika saya memang elok.
tapi saya pun tidak terjerat pada pertemanan anak muda masakini. Saya tidak pernah ke diskotik atau mabok. Jika untuk kenakalan yang mengarah seks sebelumnya pernah ku kerjakan tetapu cuma hanya petting dengan kekasihku. Seringkali kami kerjakan saat dia pulang ke J dan kita bermalam di hotel. Dia sukai sekali bermain-main dengan payudaraku yang memiliki ukuran 34B. Umumnya dia akan meremas dan mengisap putingnya jika berjumpa. Jika demikian saya akan mengelus penisnya sampai keluar.
Cersex Mertua – Sekian hari kembali akan dilakukan ulang tahun kantor. Gagasannya akan berjalan di vila punya bos ku. Oh ya bos ku ini berumur nyaris 50 tahun berdarah kombinasi Makassar-Ambon. Perutnya cukup buncit. Performaku kerap dinilai olehnya saat di dalam kantor. Ucapnya aka harus berpembawaan lebih bagus lebih seksi. Memang sejauh ini saya seringkali memakai celana dan rok di bawah lutut dan atasan baju. Tetapi, makin lama saya mulai berbeda memakai rok span pendek dan blouse dan dalaman tank hebat. Tetapi karena gajiku yang kecil saya cuma dapat beli blouse murah denan bahan yang panas.
Untung kantor dilangkapi ac, tetapi sebelumnya pernah saat listrik mati selama seharian saya kepanasan hingga buka blouse ku. Sebelumnya sempat saya dirayu oleh Doni dan Adam tetapi mereka cuma berakhir. Naun, ada yang membuat jantungku berdegap cepat saat bos ku melalui dan melihatku. Saya sebelumnya sempat cemas dan berusaha kenakan blouse ku dengan selekasnya. Tetapi, pak Anton (bos ku) tersenyum sekalian berbicara,
“panas ya? Telah gapapa jika panas gausah digunakan blousnya,” tutur pak Anton.
Saya cuma tersenyum. Dia juga berakhir sebelumnya setelah senyuman sekalian menyaksikan dadaku seolah bisa tembus tanktop putih ku. Tetapi jika disaksikan kembali memang bra biru ku sedikit menerawang.
Pada akhirnya perayaan ultah kantor datang. Kami semua pergi dari kantor memakai bus kecil karena peserta capai 20an orang. Saya pergi memakai terusan bunga-bunga tanpa lengan di atas lutut dengan luaran blazer. Walau orang kantorku kerap bergurau cabul baik pria atau peremuan, tetapi saya tidak berniat memikat mereka dengan baju ini. Saya cuma habis bertemu klien, kebenaran pergi dari kantor ya menjadi sekaligus pergi memakai ini.
Baru di dapat banyak godaan-godaan mendekati ku tetapi tidak kutanggapi. Ada yang minta duduk samping ku sampai minta dibuka saja blazer ku. Aku juga senang jadi fokus perhatian bermakna daya tarikku memang tinggi. Tidak salah jika berjumpa, kekasihku tidak dapat mengontrol gairahnya. Saya menjadi senyuman sendiri membyangkan berjumpa ia.
2 jam perjalanan kami datang di vila. Pak Anton yang pergi dengan mobilnya sendiri telah ada disitu. Waktu berjumpa dia sebelumnya sempat memujiku dia katakan saya telah lebih bagus berbusana dengan pancarkan keseksianku. Acara berjalan mulus dan senang. Di akhir acara kami bernyanyi-nyanyi dangdut. Saya yang bisa menyanyi turut turun juga. Pria-pria di dalam kantor bergurau tetapi serius menyawerku. Cukup banyak juga yang curi-curi melekat pada ku. Kupikir tidak apalah kasih kebahagiaan malam hari ini.
“Membuka saja blazernya,” tutur pak Anton sekalian jalan ke arahku. Uang 100 ribu diangkat keatas ditujukan padaku.
Sorak sorai lainnya turut menyemangati. Saya saksikan teman waanita ku rileks dengan memakai tanktop menjadi mengapa tidak. Saya membuka blazer ku. Pak Anton seringkali menyawer. Sampai akhir lagu dia masukkan beberapa lembar beberapa ratus ribu ke dadaku sekalian sedikit meremasnya. Saya ingin geram tetapi kupikir rileks sajalah agar senang-senang saja malam hari ini. Sesudah peristiwa itu saya merasa cukup dan pamit ke kamar untuk tidur secara bergani pakaian sebelumnya.
Sekitaran jam tiga saya terjaga oleh suara ngorok mba Nina. Saya tidak kuat tidur pada kondisi berisik. Saya keluar dan rupanya situasi telah sepi semuanya sudah lelap dalam tidur. Aku juga cari minum, mendadak saya dengar suara air dari kolam renang.
“siapa berenang jam begini?” tutur ku menanyakan sendiri.
Saya check rupanya pak anton dengan celana pendekyna dan perut buncit dan bulu dada sedang berenang. Saya main-main turut ke sana.
“jam begini berenang pak?” tanyaku mengagetkannya
“eh kamu, iya nih td tanggung nyemplung-nyemplung menjadi sekaligus saja. Sini turut renang,” sekalian menyeka kepalanya yang botak dari dpan ke tengah.
“ah malas pak gak membawa pakaian renang,” tutur ku yang tidak menyiapkan diri sebelumnya.
“yaudah gausah pakai pakaian saja,” jawabannya rileks
“sedap di bapak donk dapat simak saya hehe,” ledekku entahlah mengapa menjadi ikut-ikutan bergurau cabul. Mugkin karena terlatih.
“ingin sedap sama? Nih saya lepas,” jawabannya sekalian melepaskan celananya dan membuangnya ke pingir kolam.
Saya terkejut dan menyaksikan sekitaran adakah yang menyaksikan ini selainnya saya atau mungkin tidak. Entahlah karena malu atau apa saya masuk ke vila. Tp pak Anton tetap berenang seperti umumnya. Aku juga merasa ditantang ingin turut berenang. Perlahan-lahan saya buka pakaian dan celana penek yang kugunakan untuk tidur barusan. Saya memanglah tidak memakai bra kembali karena kupikir tidur bersama wanita. Saya yang kenakan celana dalam biru langsung lari dan lompat ke kolam. Pak Anton terkejut dan menyaksikan ke ku.
“Pada akhirnya nyemplung , tp masih gunakan cd ya,” ejek pak Anton
Saya tidak sdar menyaksikan penis pak Anton yang lebih besar lebih besar dibanding punyai kekasihku mungkin 20 cm berdiameter 8cm. Saya Hanya tersenyum dengar pengakuan pak Anton. Sesaat rupanya udara dingin mulai menyerang. Saya keluar kolam, dengan penis yan telah menegang pak Anton meng ikuti. Dia menyelimutinya badanku dengan handuk supaya tidak kedinginan, sudah pasti sekalian ambil peluang tempelkan penisnya.
“Kamu kok jam begini bangun?” bertanya pak Anto buka pembicaraan
“Mba Nina tidurnya ngorok pak hehehe. bapak bangun tuch,” ledekku sekalian menunjuk penisnya dengan bibir.
“bagaimana gak bangun simak toket kamu tuch mengkel sekali, bapak bisa pegang ya,” godanya
“haha payah baru simak ini saja sudah tegang. Hmmm jangan ah pak takut ada yang simak,” jawabku cemas
“jika tak ada yang simak gapapa donk,” ucapnya sekalian menarikku turut ke vilanya yang berlainan bangunan dengan yang dipakai orang kantor.
“ih bapak bermain tarik-tarik saja nih,” kataku
Ia tidak berbicara secara langsung ke arah pada toketku. Dia remas dan hirup putingnya. Saya makin rindukan sentuhan dengan kekasihku. Ahhhhhhh cuma itu yang dapat kuucapkan. Saya tidak dapat menampik ajakan pak Anton.
Saya dekap kepalanya supaya semakin kuat mengisap putingku sekalian tangannya kuarahkan ke memekku. Ahhhhh sangat nikmat inilh yang saya kerjakan secara kekasihku setiap dia pulang. Tetapi, saya sadar pria ini bukanlah pacarku, dia belum pasti dapat meredam gairahnya untuk cuma lakukan ini. Betul saja dia masukkan tangnnya ke celana dalamku. Jarinya masuk ke dalam memekku ini pertama kalinya saya rasa dan rasanya hebat. Saya tujukan tanganku mengocak penisnya. Apa yang terjadi biarkanlah terjadi malam hari ini.
“pak memek Riang geli pak, kontol bapak besar sekali,” Kataku
“Tentu kelak memek kamu tambah sedap bapak masukkan kontol bapak,” katanya.
Dia juga buka celana dalam ku. Dia berjongkok menjilat-jilati memekku yang sudah lembab karena tingkah tangannya. Ahhhhhh pak sedap sekali, cuma kata itu yang dapat kuucapkan. Dia juga minta tindakan yang masih sama pada penisnya. Aku juga coba mengulum penisnya. Jika saya dapat latihan di sini, akan kugunakan kekuatan ini pada kekasihku saat dia pulang.
“Kamu seksi sekali Riang, bapak gak kuat simak gestur kamu,” katanya
Saya menyaksikan kearahnya waktu menglum penisnya. Kelihatannya dia tidak ingin selekasnya keluar. Dia lepas kulumanku. Dia duduk pada suatu bangku dengan penisnya yang menegang. Saya masukkan penis itu sekalian menghadapnya. Oh ini penis pertama yang hendak masuk saat memekku. Saya sadar resiko ini tetapi tidk bisa menampiknya. Saya saran perlahan-lahan dan berheti sesaat saat berasa perih. Sampai pada akhirnya penis itu masuk semuanya dan sangat terasa nikmat. Pak Anton juga tidak ada berhenti-hentinya mengisap ke-2 toketku.
“ahhhhh ahhhhh ahhhhh,” cuma itu kata yang keluar mulut kami berdua.
Lama-lama goyanganku semakin cepat, saya rasa da esuatu yang hendak keluar. Aaaaaaahhhhhhhh saya teriak panjang rasanya sangat nikmat. Saya terkulai dekap ka Anton. Sesudah sesaat pak Anton mulai gerakkan pinggangnya. Saya sdar pak Anton belum keluar. Saya turun dari pangkuannya dan memsukkan penis itu ke mulutku kembali. Pak Anton mulai kerepotan. Kukeluarkan kukocok depan mukaku. Saya sukai menyaksikan penis memuncratkan spermnya. Aaahhhhh pa Anton melenguh pada akhirnya dia keluar .
Sesudah usai saya bersihkan diriku di kmar mandi pak Anton. Kemudian saya kembali lagi ke kamarku dengan celana pendek dan kaos tanpa bra dan celana dalam. Saya tidur pulas meskipun mba Nina masih tetap mendengkur. Saya mengharap pacarku selekasnya pulang sebab ada hadiah besar menantinya.
Keesokannya kami pulang ke J sesudah makan siang. Kami pisah di tengah-tengah jalan ke arah rumah masing-masing. Sesampinya di dalam rumah saya istirahat, rasanya badanku pegal-pegal termasuk memekku yang cukup perih.
Hari senin kita kembali bekerja seperti umumnya. tetapi, ada sesuatu hal hebat di meja kerjaku. Ada sekotak hadiah. Saya ingin tahu saya membuka rupanya didalamnya celana dalam dan surat.
Terima kasih Riang atas kisah hidupnya. Kamu memang bertubuh yang baik. Saya berharap kita bisa melakukan kembali. Saya balikkan barangmu yang ketinggalan, saya berharap dapat rasakan didalamnya kembali.
Demikian isi suratnya. Saya segera masukkan celana dalam itu ke tas. Untung saya selalu tiba paling pagi hingga tidak ada yang menyaksikan peristiwa ini.