Cerita Sex Meniknati Hubungan Intim Panas dengan Wanita Liar

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
8 views

Rasanya terik matahari tidak sepanas gelora hatinya ingat kehadiran Astri ada juga di pantai tersebut. Telah terpikirkan olehnya badan Astri yang panas membara dalam pelukannya. Tidak sabar rasanya menanti bos-bos keparat itu usai dengan acaranya.
Pada akhirnya waktu itu tiba juga…

Cersex Mertua – ”Pak Dino kami ingin pulang dahulu, tolong urus team kita sampai kembali kelak, OK?…” suruh si Bos.
”Siap pak…”sahut Dino.
”Sampai bertemu kembali ya kelak di Mess..”salam si Bos.

Sesudah bos-bosnya berakhir dari hadapannya dengan selekasnya di hampirinya Pak Ade, salah seorang vendornya yang ikut juga di saat tersebut.

”Pak Ade tolong antara saya ke pantai barat..”pinta Dino
”Yang yang lain bagaimana pak…?”tanya Pak Ade
”Bilang saya ada perlu, tiga jam saja kelak kita pulang sama – sama lagi…..,acara bebas…” Tutur Dino.

Demikian bokongnya membenam pada Feroza Pak Ade langsung di SMSnya Astri.

”Astri.., mas nantikan di pekarangan mushola saat ini ya…”
”Astri ke situ saat ini mas…”

‘Oh akankan terulang lagi persetubuhanku yang panas sama wanita binal ini’ bertanya Dino dalam hati.

Sekitaran 100 mtr. saat sebelum mushola, Dino meminta di turunkan dan sekalian mengambil langkah enteng ke arah masjid sebagai tempat tatap muka mereka.

Dari jarak jauh sudah kelihatan Astri tengah duduk didampingi dengan seorang temannya (Dudi). Senyum manisnya mengembang menyongsong kehadiran Dino.

‘Begitu manis dia hari ini’ batin Dino

‘Kemana kita…….”tanya Dino
”Terserah mas…….”jawabnya ria.
”Ayo kita jalan – jalan dulu………”ajak Dino.
”Ayok lah……, Oh iya Dud nantikan saya di sini ya, agar kelak kita dapat pulang berbarengan lagi…….”ujar Astri.
”Silakan……., jangan semakin lama…”sahut Dudi tersenyum pada teman dekatnya tersebut.

Langsung Dino menggandeng lengan Astri dan bergerak mengambil langkah, jalan telusuri keramaian pantai waktu itu. Berpegangan tangan seperti pasangan yang sedang di buai cinta..

Sekalian bersama-sama cara mereka ke arah tempat suaka alam yang benar ada di lain sisi pantai. Sekalian terlibat perbincangan mesra dan berangkulan mereka nikmati situasi alam yang asri itu. Dino coba cari tempat yang dapat dipakai untuk berdua bermesraan sama Astri, namun kebenaran karena waktu itu acara pesta pantai hingga sangat ramai, hingga lokasi yang betul-betul sesuai kemauannya waktu itu tidak didapat, pada akhirnya dengan lemas mereka jalan lagi ke keramaian pantai.

Pada suatu perahu yang ditambatkan di pantai mereka setuju duduk. Dengan embusan angin pantai yang tiup antara pohon waru mereka nikmati sebutir kelapa untuk hilangkan dahaga.

Tidak lama mereka disitu dan seakan sudah setuju tanpa berbicara, mereka pergi menumpang becak ke arah sebuah pemondokan yang dulu pernah dipakai Dino waktu bersama bosnya kemarin.

Sesudah cek-in mereka segera segera ke arah kamar yang disiapkan oleh roomboy. Dan sesudah semua masalah dengan fasilitas dan tetek bengeknya ada, secara cepat Dino mengamankan pintu kamar, mematikan HP.

Tersenyum ke cermin meja dandan melihat Astri yang sedang duduk di depan cermin tengah melihat mengarah dianya sekalian membereskan rambutnya. Perlahan-lahan Dino mendekati. Mendekapnya dari belakang, mengecup rambut legamnya yang bergelombang tergerai di bawah pundak secara halus. Dino menggandeng pundak wanita usia muda itu menariknya supaya berdiri. Sekalian berdiri mereka berdekapan, bergoyang perlahan rasakan irama yang mengalun dalam pikiran mereka.

Astri yang cuma dengan tinggi hidung Dino merebahkan kepalanya di pundak lelaki tersebut. Rasakan debur jantung yang berdegap teratur. Perlahan-lahan Astri mendangak melihat mata lelaki yang sedang mendekapnya, menyelami isi hati yang terpantulkan di mata tersebut.

‘ Oh berikut lelaki yang sudah memperkenalkanku pada kehidupan birahi yang betul-betul tidak terpikirkan awalnya, demikian riil dan mencandu’. Udara berasa hangat dan waktu seakan stop.

Dino dekatkan mukanya. Napas hangatnya sapu rambut lembut di kening wanita usia muda tersebut. Perlahan-lahan mengecup kening, rambut., dan ke-2 kelopak mata yang tutup. Astri Dekap semakin kuat. Dekapannya pada punggung Dino menunjukkan hatiya. Dino merunduk kembali. Jatuhkan ciumannya pada tepi sisi kiri bibir yang bikin gemas itu Tangan Dino mengelus perlahan-lahan punggung wanita sintal itu rasakan kehangatan badannya mulai bertambah.

Lidah Dino menjalari permukaan bibir ranum yang perlahan-lahan mulai buka sendirinya. Menyeka-usap dengan lidahnya yang kasap. Dan kemudian… melumat bibir itu secara cepat, rasakan bibir Astri menyambutnya secara hangat. Bibir mereka sama-sama berkait, perlahan-lahan semakin kuat. Lidah Dino mulai menjulur menelusuri kehangatan halus dalam rongga basah itu, mengelitik langit-langit rongga mulut Astri. Rasakan napasnya mulai tersengal – sengal. Terkadang lidah mereka berjumpa dalam rongga itu sama-sama membelit gesit. ‘Oh benar-benar wangi napas wanita ini’ batin Dino.

Kecupan Dino berpindah pada rahang yang meliuk cantik, menjalarinya dengan lidahnya yang kasap, naik terus temukan cuping telinga dan mengisapnya dengan llembut, kadangkala mengarah ke belakang telinga,menjilat-jilati dan menyeruputi memberikan penekanan enteng disitu.

“…Ohhh….!” desah Astri perlahan. Gelombang nikmat mulai menyusupi jiwanya memicu perjalanan birahinya yang terbangkit.

Tangan Dino mengarah ke kembali kaos Astri temukan kait Bh dan dengan jarinya melepaskan kait itu dengan 1 pergerakan. Lantas ke-2 nya sama-sama melihat, temukan keinginan yang masih sama dibalik sinaran mata mereka. Ke-2 nya mengambil langkah perlahan-lahan sama-sama berdekapan mengarah tempat tidur. Dan secara cepat kembali sama-sama berciuman dengan panas dan bernafsu, dan secara terburu-buru mereka sama-sama melepaskan baju sampai cuma selembar kain tipis yang tutupi sisi paling individu setiap.

Cerita Lainnya:   Lia Si Pengantin Baru

Dino membaringkan badan sintal Astri ke tempat tidur dan selekasnya naik tiduran ke samping. Ke-2 lengan Astri selekasnya merengkuh leher Dino di temani serangan bibir imutnya pada bibir lelaki dambaannya tersebut.

‘Oh cepatlah kasihku penuhi saya dengan limpahan cintamu, bikinlah saya tidak bisa lupakanmu’ batin Astri

Lidah mereka sama-sama membelit, bertautan, berebutan akan mengisap semua kepuasan yang muncul karena itu. Dan jemari tangan kiri Dino juga tidak ingin kalah mengunjungi bukit membusung pada dada Astri, meremasnya perlahan-lahan, membelai secara halus, terus memiijat pucuknya yang muncul dengan perlahan-lahan, mengirim renyut-denyut nafsu disitu.

Pucuk membusung dengan lingkaran merah kecoklat-coklatan itu mulai menegang disertai desah Astri.

”…Uhh…..!” sekalian membusungkan sisi dadanya jari lentik Astri merayap turun temukan sisi punya Dino yang paling di inginkannya.

‘Aku inginkanmu…’rintihnya dalam hati.

Temukan tangkai pejal hangat yang mulai mengeras dan menegang dibalik selembar kain. Membelai,meremas dan mengurutnya secara halus. Dari bibir Astri yang mengembang perlahan-lahan bibir Dino turun menelusuri permukaan leher yang putih dengan lidahnya terus ke samping temukan cuping telinga langsung di kulum dan disedotnya gaungs. Kadang-kadang lidah Dino menjilat-jilati belakang telinga lancip tersebut.

Sementara jari-jari Dino memijit puting dada Astri yang mulai mengeras dengan intensif disertai remasan pada dada yang satunya kembali. ‘Oh dada yang paling indah yang saya dapatkan hingga saat ini’ batin Dino.

Gelombang untuk gelombang membara sudah mulai mengambil alih semua hati Astri. Matanya terkadang terpejam nikmati suplai nafsu yang diberi Dino, terkadang matanya mendelik sekalian mendesis dengan badan menggelinjang-geliat bak cacing kepanasan.

“…Sshhh….oh…..!” desah Astri dengan napas mengincar semakin kerap kedengar dari bibir merahnya.

‘Teruskan kasihku, susurilah semua badanku, bangunkan bara cintaku’ desah dalam hati.

Sesudah merasa senang dengan bibir, leher dan telinga Astri, kecupan Dino menjalar tuirun menyelusuri pangkal leher terus membelok kekiri, mengecup permukaan dada yang membusung langsung ke pucuknya… Langsung mengulum putik dada yang kecoklat-coklatan itu dengan rakusnya….!!!

“…Aahhhhh…!!” erang Astri rasakan serangan kepuasan serang dadanya. Sementara jari lentiknya menyelinap dan meremas-remas tangkai kejantanan Dino yang sudah menegang. Jilatan lidah Kino diiiringi kuluman membelai putik dada Astri secara halusnya disertai jari Dino yang mulai memasuki bukit bersemak pada di antara ke-2 paha Astri. Perasaanah Astri buka ke-2 pahanya memberi ruangan pada jari-jari Dino. Jari-jari itu temukan lembah dibalik carik kain tipis yang mulai membasah, menelusuri dengan jemari tengahnya, mengurut dengan perlahan-lahan mendesak masuk dan memulai mengeluarkan jarinya menyelusuri lubang yang hangat itu dengan perlahan-lahan dan lama-lama semakin cepat.

“…Ahh……ouhhhhh……masssh..!!” erang Astri membuat Dino semakin semangat, dan badan Astri mengelinjang-gelinjang dengan luar biasanya hingga Dino harus menindihkan badannya agar menurunkan terpaan badan Astri.

Perlahan-lahan lidah Dino turun, mencari leher yang tingkatan, ke bawah temukan dada Astri yang membubung dengan putiknya yang sudah mengeras, telusuri lereng bukit itu dengan lidahnya yang kasap dan secara langsung melumat pucuk kecoklat-coklatan itu dengan gaungs. Selekasnya badan Astri tersentak – sentak karena tindakan Dino pada ke-2 pucuk dadanya berganti-gantian. Ke-2 tangan Astri cuma dapat menggerumasi rambut Dino mencerminkan rasa nikmat yang menyambutnya.

Tidak senang Lidah Dino melaju ke bawah, temukan sisi perut yang dihias lembah kecil, mengecup dan menjilat, langsung ke bawah sampai berkunjung di bagian carik kain antara ke-2 kaki Astri, menariknya turun dengan giginya sampai badan sintal itu telanjang ..!!!

Perlahan-lahan Dino mengeluarkan bibirnya di bagian lutut Astri, mengecup, menjilat dan menggigit-gigit kulit mulus yang banyak bulu lembut tersebut. Menjilat-jilati lipatan lutut dengan perlahan-lahan terus menuruni sisi dalam paha wanita usia muda yang hangat tersebut. Benar-benar kulit yang mulus dan licin karena peluh yang mulai merambati semua badan mereka.

Sampai pada akhirannya bibir dan lidah Dino terpasah pada gundukan yang di hias bubu – bulu lembut, ‘Oh benar-benar cantik dengan warna memeras muda yang sudah diselimuti kelembapan yang hangat’, menguakkannya temukan lepitan memeras muda yang berdenyut…

“…Ahh…..masssh…..!” lenguh Astri ketika bibir dan lidah Dino bermain di bagian yang paling intim kepunyaannya. Jilatan Dino membelai lepitan itu berulang-kali, kadangkala menusuk-nusuk coba masuk lebih dalam. Dan temukan benjolan sebesar kacang tanah yang selekasnya di kulumnya secara halus dan berhati-hati. ‘Wanita muda ini pasti benar-benar menikmatinya’ berpikir Dino

“…Ouhhhh….!!” erangan Astri kedengar keras dengan mata membeliak-beliak bersamaan badannya yang menggelinjang-geliat bak cacing kepanasan. Ke-2 tangannya sekarang tidak lagi ada pada rambut Dino tetapi mencekram sprey tempat tidur cari pengokohan disitu… Permainan ini betul – betul memabukkan untuk Astri. Yang terdapat cuma keinginannya inginkan penyelesaian selekasnya mungkin.

‘Kinilah waktunya untuk permainan khusus, dan saya tidak akan menundanya lagi’ berpikir Dino.

Dino memahami akan hal tersebut lantas bangun melepaskan kain penutupnya yang paling akhir dan duduk silangkan kakinya di bawah kaki Astri. Membuka ke-2 paha wanita usia muda itu geser bokongnya sampai paha mereka sama-sama melekat.

‘Oh benar-benar memesona kaki yang jenjang dengan bulu – bulu lembut ini berpikir Dino.

Dengan tangannya Dino memegang tangkai pejalnya, tempelkan kepalanya pada lepitan Astri, menggosokannya kepalanya yang membulat pada sela merah muda itu.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Ngesex Dengan Tante Dan Keponakan

“…Ohhhh……!” rintih Astri rasakan gerusan kepala tangkai kejantanan Dino pada kewanitaannya yang sudah basah. Dino menggerakkan perlahan-lahan sampai kepala tangkai kejantanannya mulai menyodokkan lepitan itu. Lantas dia bangun dan memulai menindih badan sintal tersebut. Ke-2 paha Astri lebar terbuka ketahan oleh lengan Dino yang bertopang di tempat tidur. Dino bergerak……

“…Ahhhh……..hhMassshh…!!!” jerit Astri ketika tangkai kejantanan Dino menyodokkan lepitan kewanitaannya dan terus mendesak masuk.

‘Oh sayangku saat berikut yang sejak dari barusan ku nantikan, tuntaskanlah’ Batin Astri.

Matanya yang bundar mendelik sampai cuma sisi putihnya yang kelihatan. Tangkai pejal itu terus mendesak masuk mili untuk mili bersamaan dengan Astri yang meredam napasnya sepanjang perjalanan tangkai itu sampai tenggelam semuanya penuhi kemauan akan keinginannya…

Dengan ke-2 kaki Astri yang terhampar lebar pada lengannya, Dino bergerak perlahan-lahan menaiki lereng nafsu yang curam menemani beberapa langkah Astri bersama, meraih pucuk tujuan yang pasti benar-benar melenakan. Perlahan-lahan dan halus pinggul Dino bergerak turun naik, menusukkan tangkai pejalnya pada kewanitaan Astri, rasakan lubang itu menyongsong dengan renyut-denyut pada dindingnya. Kecipak- kecipak seksi kedengar dari tatap muka dua organ intim mereka penuhi seisi ruang kamar.

Sekarang ke-2 kaki Astri terlepas dari kungkungan ke-2 lengan Dino dan saat ini ada di posisi membelit ke belakang kaki Dino dan mengamankan disitu. Di selang – celah hunjaman pinggul Dino, pinggul Astri bergerak ritmis berputar-putar perlahan-lahan, kadang-kadang membentak keatas jemput hunjaman Dino.

‘Segeralah kasih…aku nyaris tidak tahan’ rintih Astri dalam hati, di selang desah dan keluhnya.

“…Ufgh….!” marah Dino rasakan tangkai pejalnya seakan-akan di pilin oleh kehalusan yang menangkap. Hangat dan simak mencengkeram tiap mili tangkai pejalnya, terkadang berdenyut mengurut terasanya mengisap. Mereka bergerak semakin cepat. Pergerakan badan mereka selaras dan solid. Keringat sudah membasahi semua permukaan kulit mereka, menjadikan mengkilap, benar-benar panorama yang seksi. Peluh itu muncul di wajah Astri yang sudah kemerahan, mengucur turun pada leher, sangat indah. di bukit dadanya yang bergetar – guncang selaras pergerakan mereka.

Pergerakan Dino semakin cepat. Demikian dengan ceracauan tidak terang yang keluar bibir Astri semakin kerap tardengar.Hingga….

“…Ahhh….massh….!!!” jerit kecil Astri mengidentifikasi maksudnya sudah terwujud. Badannya melenting seperti busur selanjutnya secara langsung merengkuh Dino dengan kuat dan ketat. Disertai pergerakan badannya yang liar tidak teratur, menggelepar nikmat , mulut cantiknya langsung temukan bahu Dino, menggigitnya….!!!.

Klimaks yang tiba melambungkannya ke awan berwarna-warni ledakkan hatiya sampai tidak bersisa, melayang-layang turun kembali dengan hati yang utuh tercukupi dengan badan lesu tidak berkekuatan. Melihat lelaki muka lelaki idamannya itu tengah bergelut dengan gairahnya yang sudah mencapai puncak. ‘Oh kau betul-betul jantan kasihku’ hati kecilnya berbicara lirih.

Dino terus bergerak memberi hunjaman- hunjaman kuat, mendesak pinggul cantik wanita sintal itu terbenam ke tempat tidur memicu bara nafsunya yang sudah membakar semua sumsum tulangnya. Berasa pecutan-lecutan mengucur dari ujung kakinya, lagi di tulang belakangnya, leher dan…

“…Di dalam saja mas……ufhh..!” bisik Astri perlahan seolah tahu ditengah-tengah gelinjang badannya sambil memutar-mutarkan pinggulnya menyeimbangi pergerakan Dino.

“…Aargh…..!!!” marah Dino sekalian mendesakkan pinggulnya kuat – kuat sampai pinggul Astri tenggelam dalam kasur tempat tidur, menyentakkan kepalanya, merengkuh badan wanita sintal itu seakan akan meremukkannya, rasakan saluran kuat pada pembuluh kejantanannnya mengucur ke arah pelepasannya, kejantasannya berdenyut sebentar dan cairan hangat yang kental tersemburkan bak letusan gunung berapi yang melepas lavanya yang terkubur. Tersentak – sentak badan tegapnya selaras letusan yang terjadi.

“…Ahh…..!!!” Astri terpekik rasakan semprotan materi hangat mencercah tiap mili dinding kewanitaannya. Bergelora terjang apa yang telah ada didepannya dan membuat basah. Membasahi dinding halus yang lembab, mengucur tidak tertampung menuruni lerengnya dan perlahan-lahan jadi dingin…..

Situasi jadi sunyi, ke-2 nya termenung dengan napas yang tetap tersengal – sengal nikmati tersisa ledakan klimaks yang sudah ledakkan hati mereka. Dino bergerak dan badannya melaju dan tiduran ke samping Astri yang tetap pejamkan matanya.

“Mas Dino………” Panggil Astri sambil bangun tiduran pada dada lelaki pujaannya tersebut. Mukanya bersemu kemerahan mengisyaratkan birahinya tercukupi sepenuhnya.
“Hmm……”gumam Dino.
“Mas…..terima kasih.., mas sudah melengkapkan keperluan Is..” paparnya perlahan-lahan
“Mas…kali ini wuihhh…….benar-benar hebat rasanya, Astri tidak akan sanggup lupakan mas” imbuhnya lirih.
“Ya…. mas …” sahut Dino sambil mengecup kening wanita usia muda tersebut. Situasi kembali sunyi…

“Mari kita beres- kelar” mengajak Dino menggandeng lengan Astri mengarah ke kamar mandi. Mereka mandi bersama, sama-sama menyabuni, menggosok dengan kasih dan sayang. Lantas cek-out dan dengan memakai becak kembali lagi ke masjid di mana Dudi sudah menanti dengan cemberut.

“Lama sekali sich, ke mana saja? Nyaris hujan lo ini…” gerutunya ke pada Astri.
“Adaa deh….., mari kita pergi pulang, mas Dino juga dinanti beberapa temannya tuch ” jawab Astri manja. Dino melepaskan mereka pergi denga vespa Dudi dan aktifkan lagi Ponsel-nya.
“Pak Ade saya berada di masjid, mari kita kita pulang ” telepon-nya pada Pak Ade vendor teman dekatnya tersebut….

Tidak lama berlalu tiba Pak Ade dengan ferozanya. Didalamnya sudah ada beberapa temannya yang sama sejak dari barusan meng ikuti acara pesta pantai. Mobilpun bergerak……

 

Category: CERITA SEX
cersex ibu ibu cersex bibi cersex pijat cersex santri cersex ibu selingkuh cersex ibu binal

Related video